Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA Ogah Tutup Kantor Cabang, Ternyata Ini Alasannya

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengungkapkan alasan perseroan tidak tutup kantor cabang. BCA justru mendapatkan manfaat yang maksimal.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perbankan memutuskan menutup kantor cabang untuk efisiensi. Namun, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menilai kehadiran kantor cabang masih memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan sejumlah layanan di kantor cabang seperti membangun hubungan dan keterikatan dengan nasabah, khususnya pelayanan setoran tunai dan pinjaman dalam jumlah besar masih belum dapat tergantikan oleh digital.

BCA juga mencermati bahwa keberadaan kantor cabang, pelayanan oleh karyawan, dan digitalisasi harus berjalan beriringan.

“Karyawan merupakan pilar penting dalam memberikan layanan terbaik bagi nasabah terutama dalam menjaga loyalitas nasabah,” kata Hera kepada Bisnis, Kamis (14/7).

BCA tidak menampik bahwa porsi transaksi di kantor cabang lebih rendah dibandingkan dengan porsi transaksi internet banking dan mesin ATM. Meski demikian, banyak hal yang tidak dapat tergantikan oleh teknologi digital, khususnya dalam membangun dengan nasabah. Hubungan antara bank dan nasabah, kata Hera, sangat penting sehingga kantor cabang masih sangat dibutuhkan. 

Tercatat porsi transaksi digital banking yang mencakup mobile dan internet banking BCA sebesar 89,3 persen per kuartal I/2022. Porsi transaksi di kantor cabang tercatat sebesar 0,5 persen dan ATM sebesar 10,2 persen.

“Relasi nasabah tidak selalu bisa digantikan dengan digitalisasi, terutama nasabah non millennials yang terbiasa berhubungan dengan orang,” kata Hera.

Adapun mengenai transaksi digital, Hera menjelaskan volume transaksi internet banking BCA tumbuh 32 persen menjadi 1,2 miliar transaksi pada kuartal I/2022 dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Volume transaksi mobile banking BCA melonjak 56 persen menjadi 3,2 miliar pada kuartal I/2022 dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Sementara itu, nilai transaksi internet banking BCA mencapai Rp4.122 triliun dan mobile banking BCA mencapai Rp1.235 triliun pada kuartal I/2022.

Hera juga menuturkan bahwa BCA mobile kini menjadi primadona nasabah, telah menjadi fitur digital banking dengan peningkatan transaksi yang signifikan. Pada Maret 2022, BCA mobile mencatatkan jumlah transaksi (bulanan) mencapai 1,3 miliar kali, naik 58 persen dari transaksi per bulan di Maret 2021.

“Pada akhir Maret 2022, BCA melayani 30 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 60 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.241 kantor cabang,” kata Hera.

Dia mengatakan ke depan, BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper