Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kolaborasi ARTO dan BFIN, Digitalisasi Inikah yang Dituju?

Analis MNC Sekuritas menyebutkan hasil VTO yang kurang maksimal ini justru mengkonfirmasi satu hal, pemegang saham BFIN percaya dengan Jerry Ng. Mereka tidak mau jual karena melihat kesuksesan Bank Jago.
Karyawan melayani nasabah di kantor PT BFI Finance Indonesia, Serpong, Tangerang Selatan, Senin(6/3)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan melayani nasabah di kantor PT BFI Finance Indonesia, Serpong, Tangerang Selatan, Senin(6/3)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Analis menilai masuknya Jerry Ng, pemilik PT Bank Jago Tbk. (ARTO), sebagai salah satu pemegang saham pengendali PT BFI Finance Tbk. akan menghadirkan hubungan yang saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme antara ARTO dan BFIN.

Analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi meyakini langkah Jerry Ng menjadi salah satu pengendali BFIN memiliki tujuan yang akan berdampak signifikan pada BFIN dan Bank Jago, salah satunya adalah dalam penyaluran pembiayaan.

Selama ini, kata Tirta, tantangan terbesar bank digital adalah penyaluran kredit. Kerja sama yang terjalin akan membuat bisnis penyaluran kredit Bank Jago makin optimal. Bank Jago berpeluang meningkatkan penyaluran kredit ke ekosistem BFIN.

“Kolaborasi ini signifikan buat Jago, mengingat posisi BFIN sebagai multifinance kedua terbesar dari sisi aset,” kata Tirta dalam siaran pers, Senin (18/7/2022).

Dari sisi BFIN, kata Tirta, kehadiran Jerry Ng diharapkan melahirkan sejumlah terobosan baru terutama dalam mendigitalisasi bisnis multifinance. Dibandingkan perbankan, industri multifinance termasuk yang tertinggal dalam transformasi digital. Sementara itu konsumen sudah sangat terbiasa dengan layanan keuangan berbasis aplikasi.

Dia mengatakan Bank Jago memiliki akses ke ekosistem multifinance, sedangkan BFIN bakal selangkan lebih maju dalam penerapan teknologi digital.

“Kami perkirakan Jerry Ng akan transfer knowledge di BFIN dengan kecepatan tinggi sehingga kolaborasi dengan Jago bisa cepat terealisasi,” kata Tirta.

Kehadiran pengendali Bank Jago sebagai salah satu UBO BFIN telah membangkitkan optimisme pasar. Mengacu ke data RTI, saham BFIN telah menguat 12,81 persen selama sepekan lalu. Pada perdagangan Jumat, saham BFIN menguat 6,51 pesen menjadi Rp1.145. Sedangkan saham Jago ditutup menguat 4,61 persen menjadi Rp9.075.

Sebelumnya, Jerry Ng menjadi pemegang saham pengendali BFIN melalui voluntary tender offer (VTO) atau penawaran tender sukarela. VTO ini dimulai ketika Jerry Ng melalui Bravo Investment Limited menandatangani perjanjian penyertaan saham dengan Trinugraha Capital, yang merupakan pengendali dari BFI Finance. Sepaket dengan perjanjian ini, Trinugraha Capital kemudian melakukan VTO yang dimiliki investor publik.

Harga VTO ini adalah Rp 1.200 per saham dan merefleksikan price to book value (PBV) 2,44 x. Sebuah tawaran yang cukup premium, bila dibandingkan rata-rata PBV multifinance di 1,2 X.

Namun, pemegang saham banyak yang memilih untuk tidak mengikuti VTO ini. Hanya 852,87 juta saham yang terserap dalam VTO atau setara dengan 5,34 persen. Hasil VTO membuat kepemilikan Trinugraha Capital di BFIN naik dari 42,81 persen menjadi 48,15 persen.

“Hasil VTO yang kurang maksimal ini justru mengkonfirmasi satu hal, pemegang saham BFIN percaya dengan Jerry Ng. Mereka tidak mau jual karena melihat kesuksesan Bank Jago,” kata Tirta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper