Bisnis.com, JAKARTA - Platform pendanaan digital UMKM Grup Modalku atau pinjaman online bayar nanti (pinjol paylater) telah mengucurkan kredit Rp7,2 triliun di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Co-founder & COO Modalku Iwan Kurniawan menjelaskan bahwa capaian periode ini tercatat tumbuh 70 persen (year-on-year/yoy) ketimbang penyaluran pinjaman sepanjang semester I/2021 sebesar Rp4,2 triliun.
"Hingga saat ini, angka penyaluran pinjaman Grup Modalku terbilang stabil. Lewat capaian ini, artinya secara kumulatif kami telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp36,56 triliun kepada lebih dari 5,1 juta pinjaman UMKM di lima negara," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (27/7/2022).
Terkhusus di Indonesia, penyaluran pinjaman Grup Modalku lewat entitas PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku Indonesia) tercatat mencapai Rp731,7 miliar sepanjang semester I/2022.
Iwan mengungkap pinjaman ini telah terdistribusi ke berbagai industri UMKM, mayoritas sektor perdagangan, baik grosir dan eceran, termasuk pengusaha online sebesar 58 persen.
Menyusul kemudian sektor jasa, termasuk industri pengolahan, konstruksi, serta pengangkutan dan pergudangan sebesar 41 persen; sedangkan sektor kehutanan dan perikanan sebesar 1 persen.
Baca Juga
Area penyaluran dana Modalku tidak hanya berfokus di Pulau Jawa, namun juga ke luar Pulau Jawa. Beberapa area di luar Pulau Jawa yang paling banyak didanai oleh Modalku antara lain Riau, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Bali.
Hingga saat ini, terdapat lebih dari 230 ribu pendana atau pemberi pinjaman (lender) individu maupun institusi terdaftar di Grup Modalku. Terkhusus lender asal Indonesia, porsinya mencapai lebih dari 63 persen dari total lender Grup Modalku.
"Jumlah akun pendana Modalku hingga saat ini masih didominasi oleh pendana individu dibandingkan pendana institusi. Pada semester I/2022, komposisi pendana generasi milenial lebih mendominasi dengan persentase sebesar 53 persen," tambahnya.
Iwan mengungkap bahwa pendana bisa mendapatkan tingkat bunga hingga 17 persen per tahun, tergantung dengan pinjaman yang didanai dan toleransi risiko masing-masing pendana.
Adapun, Iwan menambahkan periode 2022 menjadi tahun yang berkesan bagi Modalku, dibuktikan dengan berbagai pencapaian serta inisiatif baru dalam rangka bertumbuh dan menjadi solusi untuk kebutuhan UMKM.
"Seperti menerima pendanaan Seri C+, melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, serta memperluas jangkauan ke lebih banyak industri UMKM dengan melakukan ekspansi," ungkap Iwan.
Selain mendapatkan pendanaan Seri C+, selama semester I-2022 Grup Modalku melakukan berbagai inisiatif, yaitu melakukan co-investment dengan Bank Index, melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Bank DBS dan Linkz Asia, serta mengakuisisi CardUp sebagai langkah ekspansi layanan tekfin pembayaran.
Modalku pun masih menghadirkan fasilitas pinjaman yang disesuaikan dengan karakteristik para UMKM, seperti bertajuk Modal Kawan Mikro, Invoice Financing, serta Modal Karyawan. Secara umum, para UMKM borrower bisa mendapatkan pinjaman modal usaha hingga Rp2 miliar dari para lender individu atau institusi.
"Ke depan, kami berusaha tetap bijak dalam mengatur seluruh alokasi pengeluaran perusahaan, termasuk pengeluaran operasional. Tidak hanya itu, kami juga selalu mengembangkan fundamental dan bisnis, salah satunya melalui penguatan di bidang teknologi agar dapat memberikan kepuasan terhadap pengalaman pengguna," tutup Iwan.