Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA (BBCA) Catat Ada 48.000 Nasabah Aktif Gunakan Layanan SMS Banking

Sampai Juni 2022, jumlah pengguna mobile banking melalui layanan Simcard Tools Kit (STK) tercatat sekitar 48.000 nasabah.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memberikan keterangan saat Paparan Kinerja Keuangan BCA Semester I 2022 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Bisnis
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memberikan keterangan saat Paparan Kinerja Keuangan BCA Semester I 2022 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) masih mempertahankan layanan SMS Banking di tengah maraknya digitalisasi layanan perbankan saat ini. Hal tersebut menjadi salah satu cara BCA untuk melayani kebutuhan nasabah secara menyeluruh.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa jumlah pengguna mobile banking melalui layanan Simcard Tools Kit (STK) yang masih aktif per Juni 2022 tercatat sekitar 48.000 nasabah.

“Adapun transaksi yang sering digunakan nasabah sampai dengan periode tersebut adalah informasi saldo dan transfer ke rekening BCA,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (30/7/2022).

Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan bahwa layanan produk perbankan memerlukan pendekatan yang berbeda terhadap seluruh nasabahnya.

Menurutnya, tidak semua nasabah dapat menerima produk perbankan berbasis digital, terkecuali bank yang memang memiliki basis nasabah milenial. Namun, bagi bank dengan nasabah beragam usia, perusahaan harus berkeringat menyesuaikan layanannya.

“Seperti di BCA, saya sendiri sudah tidak pernah pakai SMS banking, tapi itu masih ada. Masih ada ribuan nasabah yang menggunakan itu. Jadi, kita tidak bisa langsung menghilangkan begitu saja,” kata Jahja dalam webinar Digital Leadership, Kamis (28/7/2022).

Jahja mengatakan bahwa nasabah di perbankan biasanya memiliki rentang usia dari 18 tahun hingga 90 tahun. Berlandaskan kondisi tersebut, bank selayaknya terus adaptif menyesuaikan strategi guna melayani kebutuhan finansial para nasabahnya.

Dia mengingatkan jangan sampai bank hanya ingin terlihat keren dengan meluncurkan layanan digital, tetapi tak semua nasabahnya mengerti dan paham untuk mengakses produk tersebut. 

“Ibaratnya orang membeli smartphone yang luar biasa, tetapi pakainya cuma buat Whatsapp. Banyak hal itu terjadi. Jadi itu approach kita, sehingga penting sekali kita paham sebagai fundamental terutama perusahaan-perusahaan yang pelanggannya bukan hanya milenial," ujarnya.

Jahja juga menyampaikan perseroan sampai saat ini masih mempertahankan m-banking BCA, meski ada layanan myBCA yang dinilai lebih modern dan mutakhir. Pasalnya, masih ada nasabah yang hanya butuh layanan untuk bertransaksi dan mengecek saldo.

Emiten bank bersandi saham BBCA ini juga terus mencatat pertumbuhan transaksi digital banking. Hingga semester I/2022, transaksi mobile banking BCA tembus Rp2,55 triliun atau tumbuh 43,3 persen secara year-on-year (yoy).

Sementara itu, layanan internet banking membukukan transaksi senilai Rp8,42 triliun, naik 20,3 persen yoy. Pada periode yang sama, layanan transaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan kantor cabang BCA masih tumbuh.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, nilai transaksi di ATM mencapai Rp1,12 triliun dengan pertumbuhan 8 persen yoy, sedangkan kantor cabang mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp6,8 triliun atau naik 7,9 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper