Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Digitalisasi, Nilai Transaksi Mobile Banking BCA Capai Rp2.554 Triliun pada Semester I/2022

Volume transaksi internet banking BCA pada kuartal II/2022 tumbuh 17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari 1 miliar menjadi 1,2 miliar.
Nasabah bertransaksi di ATM BCA/Istimewa
Nasabah bertransaksi di ATM BCA/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat semakin menggemari layanan mobile banking sebagai alat untuk bertransaksi perbankan yang dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Hal itu salah satunya terbukti dengan data transaksi layanan BCA Mobile milk PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

Merujuk data paparan kinerja BCA, volume transaksi internet banking BCA pada kuartal II/2022 tumbuh 17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari 1 miliar menjadi 1,2 miliar. Senada, volume transaksi mobile banking BCA juga tumbuh sebesar 53 persen yoy menjadi 3,6 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2,35 miliar kali transaksi.

Sementara itu, nilai transaksi internet banking BCA mencapai Rp8.422 triliun pada semester I/2022. Nilai itu tumbuh 20,3 persen yoy dari Rp7.001 triliun. Sedangkan untuk nilai transaksi mobile banking BCA mencapai Rp2.554 triliun, dari semula Rp1.783 triliun atau naik 43,3 persen yoy.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menyampaikan digitalisasi perbankan menjadi suatu keniscayaan saat ini. BCA melihat bahwa digitalisasi terdapat dua sisi, yakni digitalisasi ke nasabah dan digitalisasi di lingkungan internal.

Kami melakukan digitalisasi di internal untuk operasional perusahaan dalam ranah perbankan digital,” kata Hera kepada Bisnis, Rabu (10/8/2022).

Hera menambahkan BCA juga mencermati bahwa pelayanan oleh karyawan dan digitalisasi harus berjalan beriringan. Menurut Hera, karyawan merupakan pilar penting dalam memberikan layanan terbaik bagi nasabah, terutama dalam menjaga loyalitas nasabah.

 

Adapun, emiten bersandi saham BBCA itu mencatatkan dana belanja modal atau capital expenditure (Capex) di 2022 berada pada kisaran Rp5 triliun. Hera menjelaskan dana tersebut sebagian besar akan dialokasikan untuk IT, digitalisasi perbankan, pengembangan jaringan kantor cabang, serta bidang keamanan seperti cybersecurity.

Ke depan, kata Hera, BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital.

“Sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan,” lanjutnya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Kepatuhan BCA Lianawaty Suwono mengatakan bahwa BCA memfokuskan kepada 2, yaitu orang atau sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (IT). Liana menyatakan perseroan serius dalam menginvestasikan dana Capex yang porsi mayoritas berada di kedua hal tersebut.

“Fokus BCA itu selalu ada 2, orang [SDM] dan IT. Kedua hal ini kami enggak pernah pelit untuk investasi,” ujar Liana saat ditemui di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Selasa (9/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper