Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) telah menyiapkan strategic response atau respons strategis untuk menghadapi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, yang diperkirakan oleh sejumlah pihak bakal naik pada Agustus 2022.
Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono mengatakan perseroan telah menyiapkan ancang-ancang untuk menyikapi potensi kenaikan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), jelang hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 22 – 23 Agustus mendatang.
“Sudah kami siapkan [strategic response]. Artinya, dalam kondisi apa pun kami selalu merespons kebijakan yang ada dan itu kan reference rate, tentu saja kalau BI Rate naik ya nanti strategic response-nya juga akan kami lakukan,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (15/8/2022).
Dia juga menyatakan bahwa emiten bank berkode saham BBCA ini masih dalam posisi wait and see terkait perkembangan yang berlangsung dan seiring menanti hasil RDG mendatang.
Bank Indonesia dalam RDG Juli 2022 memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 3,50 persen, suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.
Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi inti yang dinilai masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Bank sentral juga terus mewaspadai risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan inflasi inti ke depan, serta memperkuat respons bauran kebijakan moneter yang diperlukan baik melalui stabilisasi nilai tukar rupiah, penguatan operasi moneter, maupun suku bunga.
Sementara itu, Chief Economist BRI Anton Hendranata menilai bank sentral akan menaikan suku bunga pada RDG Agustus 2022. Ini dipicu oleh tingkat inflasi inti yang diperkirakan merangkak naik, sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan demand masyarakat.
Meski demikian, Anton menuturkan dari sisi inflasi, tingkat inflasi indeks harga konsumen Indonesia secara umum meningkat cukup signifikan menjadi sebesar 4,35 persen year-on-year (yoy) pada Juni 2022. Namun, nilai inflasi inti nasional masih stabil di level 2,63 persen yoy.
“Dengan berbagai pertimbangan tersebut, kami pikir cukup masuk akal jika BI masih menahan suku bunga acuannya di RDG Juli 2022. Namun demikian, ke depan rasanya BI akan mulai menaikkan suku bunganya pada RDG Agustus 2022,” kata Anton.