Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI memperkuat kerja sama dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terkait penyediaan fasilitas pembiayaan dan fasilitas pengalihan hutang untuk distributor pupuk atau distributor financing.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyampaikan Pada tahap awal, emiten bank bersandi saham BRIS tersebut menyiapkan pendanaan lebih dari Rp100 miliar guna mendorong para distributor pupuk naik kelas.
Menurutnya, pertanian dan perkebunan menjadi sektor yang dibidik perseroan guna meningkatkan kontribusi dalam hal green economy. Dengan pengelolaan yang baik, sektor ini dinilai mampu memberikan dampak positif untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
“Ini menjadi komitmen BSI sebagai bank syariah untuk ambil peran untuk memajukan komoditas pertanian dan perkebunan, dimulai dari hulu yakni kemudahan akses permodalan pembiayaan pupuk,” kata Anton dalam keterangan tertulis, Senin (19/9/2022).
Anton mengatakan bahwa kolaborasi antara BSI dan PKT merupakan bentuk penyiapan akses permodalan guna meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia.
BSI juga telah menyiapkan skema pembiayaan berbasis syariah untuk lebih dari 300 perusahaan distributor PKT, khususnya terhadap distributor pupuk nonsubsidi. Adapun, perseroan turut menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan supply chain perdagangan pupuk Indonesia.
Baca Juga
Sejumlah strategi itu di antaranya pendampingan kemampuan dan kompetensi petani-petani daerah, literasi dan inklusi perbankan syariah untuk para distributor pupuk. BSI turut membangun desa-desa binaan guna meningkatkan potensi di tingkat lokal.
Anton menambahkan bahwa pupuk merupakan komoditas perdagangan yang memiliki peran penting untuk sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini juga menjadi salah satu fokus pembiayaan BSI guna mendorong kemajuan pertanian dan perkebunan di Indonesia.
Komitmen BSI dalam mendukung pengembangan sektor pertanian dan perkebunan juga tecermin dari realisasi pembiayaannya. Hingga Juni 2022 pembiayaan sektor tersebut mencapai Rp12,6 triliun atau berkontribusi sebesar 6,6 persen dari total pembiayaan BSI.
Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Kaltim Qomaruzzaman menyampaikan kerja sama ini menginisiasi penyiapan akses permodalan guna meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia, dengan cara membantu distributor memenuhi kebutuhan modal kerja.
Menurutnya, para distributor memiliki peran penting untuk penyaluran pupuk sampai ke petani, sehingga ketersediaan pupuk dapat terjaga dan akses bahan baku dapat terjangkau. Harapannya, penyaluran pupuk secara tepat dapat mendorong tingkat produktivitas para petani.