Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Risiko Kredit Naik, Bank BTPN (BTPN) dan Bank BJB (BJBR) Makin Selektif  

Sampai dengan Juli 2022 risk grade di kelompok perbankan dengan kategori tinggi dan sangat tinggi secara bulanan terjadi kenaikan.
Pejalan kaki melintas di dekat logo PT Bank BTPN Tbk. di Jakarta, Selasa (16/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pejalan kaki melintas di dekat logo PT Bank BTPN Tbk. di Jakarta, Selasa (16/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Henoch menambahkan pada 2023 banyak variabel yang menantang bagi industri perbankan. Kendati demikian, BTPN melihat masih ada mungkin beberapa sektor yang bisa memberikan kontribusi pertumbuhan, dan beberapa sektor cukup berat. 

Henoch tidak menjelaskan lebih rinci sektor-sektor yang memberi kontribusi dan sektor yang diprediksi berjalan cukup berat. 

“Beberapa segmen mungkin cukup lincah terhadap situasi makro yang cukup menantang pada 2023, tanpa menafikan mungkin juga ada berbagai sektor yang cukup berat atau mengalami penurunan sehingga kombinasi dari kedua itu yang akan menentukan besaran pertumbuhan bisnis perbankan pada 2023,” katanya.

Dia mengatakan BTPN tetap berusaha untuk bertumbuh dan saat ini perseroan terus memantau situasi atau variabel-variabel makro yang bisa menjadi penghambat atas pertumbuhan rencana bisnis pada 2023. 

Sementara itu mengenai kondisi likuiditas, seiring dengan naikknya suku bunga acuan dan tingkat bunga penjaminan (TBP), Direktur BTPN Hana Tantani mengatakan likuiditas perseroan saat ini kuat. 

Dengan kenaikkan suku bunga di pasar, perseroan terus melakukan pemantauan secara terus-menerus dan tentu saja akan mengkaji sesuai dengan kondisi pasar. 

“Intinya supaya tetap kompetitif dan juga mendukung untuk pertumbuhan kredit kami ke depannya. Apakah sudah ada transmisi bunga simpanan? sudah, sedikit saja bulan lalu. dengan memperhitungkan kondisi di pasar dan juga kenaikan suku bunga BI-7days reverse repo rate,” kata Hana. 

Dia mengatakan perseroan juga akan melakukan penyesuaian suku bunga kredit seiring dengan naiknya suku bunga acuan sebesar 50 bps. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper