Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Unit Link, AXA Mandiri Kebut Penyesuaian Aturan Main Baru OJK

Regulasi anyar OJK terkait unit link berlaku sejak Maret 2022, sejalan dengan terbitnya Surat Edaran OJK No. 5/2022 tentang PAYDI.
Direktur AXA Mandiri Uke Giri Utama/Bisnis.com-Aziz R
Direktur AXA Mandiri Uke Giri Utama/Bisnis.com-Aziz R

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) siap meracik produk asuransi dikaitkan investasi (PAYDI atau unit link) sesuai aturan main baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menghadapi periode 2023.

Sebagai informasi, regulasi anyar OJK terkait unit link berlaku sejak Maret 2022, sejalan dengan terbitnya Surat Edaran OJK No. 5/2022 tentang PAYDI. Aturan di dalamnya, antara lain terkait alokasi investasi, penyesuaian subdana, serta evaluasi dan pelaporan berkala soal perkembangan investasi dan nilai tunai setiap polis. 

Direktur AXA Mandiri Uke Giri Utama optimistis porsi dari bisnis unit link pihaknya bertumbuh dan masih dominan sampai akhir periode 2022 nanti, kendati beberapa produk unit link eksisting masih dalam proses penyesuaian. 

"Kami memahami setiap keputusan OJK tujuannya menyehatkan industri, serta mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Kami optimistis mampu merampungkan penyesuaian produk unit link saat ini sesuai timeline yang ditetapkan OJK, serta penyesuaian untuk produk unit link baru nantinya," ujarnya ketika ditemui, Rabu (5/10/2022). 

Uke menekankan bahwa secara umum pendapatan premi tahun ini berpotensi terus bertumbuh, tak terkecuali untuk produk-produk unit link. Oleh sebab itu, AXA Mandiri pun berupaya merampungkan penyesuaian produk unit link secepat mungkin, demi menggenjot pendapatan premi lebih optimal. 

Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan AXA Mandiri per Juni 2022, total pendapatan premi mencapai Rp6,59 triliun, tumbuh 20 persen (year-on-year/yoy) ketimbang periode sama tahun lalu senilai Rp5,46 triliun. 

Adapun, terkhusus pendapatan premi produk unit link, porsinya mencapai Rp4,73 triliun dan tercatat tumbuh 24 persen yoy ketimbang periode sama tahun lalu senilai Rp3,79 triliun. 

"Bisnis tahun ini semakin bagus karena pandemi Covid-19 membuat awareness masyarakat soal asuransi semakin meningkat. Mayoritas premi kami memang berasal dari unit link, tapi AXA Mandiri berupaya mengakomodasi semua segmen, apalagi ekosistem induk usaha kami punya segmen nasabah yang beragam, kebutuhannya pun bermacam-macam," tambahnya. 

Uke menjelaskan kendati industri asuransi jiwa tengah mengalami tren lonjakan minat produk-produk asuransi tradisional dan asuransi kesehatan, AXA Mandiri tetap berupaya menggenjot produk unit link, karena sesuai dengan kebutuhan nasabah induk usaha, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), yang notabene merupakan target pangsa pasar utama AXA Mandiri. 

Inilah alasan percepatan penyesuaian produk unit link terus didukung oleh induk usaha. Selain itu, jaringan internasional AXA pun selalu menekankan pentingnya kepatuhan regulasi lokal terhadap setiap afiliasinya di berbagai negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper