Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BNI Modal Ventura Soroti Startup Rugi Hingga PHK

Startup harus didesain survive dengan mampu membayar upah, melakukan ekspansi, sehingga menuju profitabilitas yang stabil.
CEO BNI Modal Ventura Eddi Danusaputro. Bisnis/Arief Hermawan P
CEO BNI Modal Ventura Eddi Danusaputro. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – BNI Modal Ventura menyoroti banyaknya perusahaan rintisan alias startup yang masih belum membukukan keuntungan, meski telah merogoh kocek yang fantastis.

Chief Executive Officer BNI Modal Ventura Eddi Danusaputro mengatakan bahwa setiap startup harus tetap bertahan (survive) meski negara menghadapi resesi ekonomi di masa pandemi Covid-19. Dia menyampaikan ciri perusahaan rintisan yang tangguh itu mampu membayar upah, melakukan ekspansi, sehingga menuju profitabilitas.

“Karena kami sadar bahwa banyak startup, termasuk emiten perusahaan publik, unicorn bahkan decacorn yang belum profit. Jadi ke depannya, kalau buat kami para investor, startup yang sudah growth stage idealnya sudah profit kalau belum ada praktik profitability,” kata Eddi di acara BNI Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (11/10/2022).

Kendati demikian, Eddy memaklumi early stage atau seed stage startup dengan strategi mengeluarkan modal secara terus-menerus yang menandakan tengah mencari traction.

“Kami mengerti kalau di seed stage atau early stage, startup bakar uang, itu harus dilakukan karena mencari traction. Tapi kalau sudah di growth stage masih bakar uang, menurut saya kurang sustainable. jadi harus menunjukkan profitability dan akhirnya menuju IPO,” ujarnya.

Adapun, terkait maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan rintisan, Eddi menyampaikan kondisi serupa juga terjadi di luar negeri. Menurutnya, langkah pahit dengan memangkas karyawan sebagai pilihan agar tetap bertahan di tengah ekonomi yang sulit.

“Kita enggak suka dengan adanya PHK, tapi mendingan PHK daripada tutup. Kita appreciate langkah susah meskipun itu adalah layoff, berarti mereka concern terhadap perusahaan yang harus tetap survive profit, daripada mereka enggak PHK tapi setahun kemudian tutup,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper