Bisnis.com, JAKARTA — PT Panin Dubai Syariah Bank Tbk. (PNBS) memberikan klarifikasi atas kabar perubahan saham pengendali, dimana Dubai Islamic Bank akan mengambil alih saham perseroan yang saat dimiliki oleh PT Bank Panin Tbk. (PNBN).
Berdasarkan keterbukaan informasi, PNBS mengumumkan klarifikasi atas kebenaran berita yang sebelumnya mencuat.
"Sampai saat ini perseroan tidak mendapatkan informasi dan tidak memiliki rencana aksi korporasi sebagaimana informasi dalam pemberitahaan media masa yang memberitakan Dubai Islamic Bank akan membeli saham perseroan yang dimiliki oleh PT Bank Panin Tbk," ungkap manajemen di keterbukaan informasi yang dikirim Corporate Secretary PNBS Andri Latif pada Rabu (12/11/2022).
Sebelumnya, dalam pemberitaan di media massa pekan lalu (7/10/2022), Dubai Islamic Bank yang mempunyai 25,10 persen saham PNBS dikabarkan akan membeli 67,30 persen saham pengendali yang dimiliki oleh Bank Panin.
Pemberitaan itu menyebutkan bahwa penjualan saham menjadi salah satu upaya restrukturisasi Grup Panin. Upaya itu juga dilakukan sebagai cara Grup Panin mengambil PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. yang sahamnya dikendalikan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Terkait hal itu, PNBS juga mengatakan bahwa hingga saat ini, tidak terdapat kejadian material yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perseroan serta harga efek perseroan. "Tidak terdapat informasi atau fakta material selain informasi atau fakta material yang telah diungkapkan oleh 0erseroan melalui pelaporan keterbukaan informasi melalui pelaporan elektronik IDXnet," kata manajemen.
Baca Juga
Sementara itu, pada perdagangan Rabu (12/10/2022), harga saham PNBS dibuka melemah 3 poin atau 3,53 persen ke posisi Rp82. Sementara itu, saham PNBN juga melemah 60 poin atau 2,61 persen menjadi Rp2.240.
Adapun PNBS mengalami lonjakan laba bersih pada kuartal II/2022. Laba bersih bank mencapai Rp111,98 miliar atau naik lebih dari 50 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini disokong oleh pendapatan penyaluran dana perusahaan yang mencapai Rp454,12 miliar.
Masih mengutip laporangan keuangan perusahaa, aset yang dimiliki PNBS tumbuh 12,27 persen yoy dari Rp11.65 triliun menjadi Rp13,08 triliun. Total dana pihak ketiga sebesar Rp9,87 triliun atau naik 17,36 persen yoy dari sebelumnya Rp8,41 triliun.