Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BIFA 2022: Bank OCBC NISP Raih Most Efficient Bank KBMI 3

OCBC NISP mampu mengoptimalkan strategi efisiensi beban, sehingga pendapatan bunga dan syariah beserta laba bersih terus tumbuh di tengah kondisi menantang.
Petugas berbincang dengan nasabah di kantor cabang PT Bank OCBC NISP Tbk di Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Petugas berbincang dengan nasabah di kantor cabang PT Bank OCBC NISP Tbk di Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Keberhasilan menjaga kinerja positif sepanjang 2021 dan paruh awal 2022, mengantarkan PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) meraih The Most Efficient Bank KBMI 3 dalam ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2022.

Sebagai gambaran, tahun lalu emiten berkode NISP ini tampak tetap mampu mengubah tantangan selama era pandemi Covid-19 menjadi peluang, yang tergambar lewat pertumbuhan laba bersih 20 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp2,5 triliun.

Pasalnya, kendati pendapatan bunga senilai Rp11,21 triliun dan pendapatan syariah senilai Rp354,3 miliar tercatat melambat ketimbang capaian sepanjang 2020, penurunan beban keduanya mampu membawa total pendapatan bunga dan syariah masih bisa tumbuh 7 persen yoy menjadi Rp7,64 triliun.

Kinerja ini turut terdorong oleh inisiatif NISP menghadirkan beragam kampanye inovatif untuk menjaring kepercayaan nasabah ritel, terutama milenial, membawa dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6 persen yoy menjadi Rp168 triliun, dengan penyaluran kredit yang juga tumbuh 5 persen yoy menjadi Rp120,8 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan NISP per Juni 2022, dengan pendapatan bunga senilai Rp5,67 triliun dan pendapatan syariah senilai Rp185,5 miliar dan efisiensi beban yang masih optimal, pendapatan bunga dan syariah bersih masih mampu tumbuh 4,2 persen yoy mencapai Rp4 triliun.

Alhasil, bank yang punya sejarah berdiri di Bandung sejak 1941 dengan nama Nederlandsch Indische Spaar en Deposito Bank ini juga mampu membawa peningkatan laba bersih 11,9 persen yoy menjadi Rp1,64 triliun per Juni 2022.

DPK NISP pun tumbuh 14 persen yoy dari Rp150,4 triliun per Juni 2021 menjadi Rp171,5 triliun per Juni 2022, dengan penyaluran kredit bruto yang juga naik 10 persen yoy dari Rp115,5 triliun per Juni 2021 menjadi Rp127,1 triliun per Juni 2022.

Terkini, berbekal total aset Rp223,4 triliun pada pertengahan 2022, NISP masih akan memperkuat pengaruhnya lewat kampanye edukasi keuangan dan investasi, menghadirkan transaksi digital yang memudahkan, serta strategi penyaluran kredit inovatif yang salah satunya kredit kepemilikan rumah terjangkau dan bertingkat untuk generasi muda bertajuk 'KPR Easy Start'.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper