Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

September 2022, FIF Group Raup Pembiayaan Rp26 Triliun

Pemulihan produksi sepeda motor Honda turut mendorong pertumbuhan pertumbuhan pembiayaan FIF Group.
Pekerja beraktifitas di dekat logo FIF Group, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktifitas di dekat logo FIF Group, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan bagian Grup Astra, PT Federal International Finance (FIF Group) mencetak pertumbuhan kinerja pembiayaan 5 persen (year-on-year/yoy) per September 2022. Pertumbuhan ini di tengah fenomena kelangkaan stok sepeda motor yang dialami industri. 

Direktur Keuangan FIF Group Hugeng Gozali mengungkap sepeda motor baru merupakan lini bisnis utama dengan kontribusi terbesar, kelangkaan yang sempat terjadi disikapi perusahaan dengan meningkatkan bisnis pembiayaan lain. 

"Saat ini FIF Group sudah hampir menyentuh Rp26 triliun untuk keseluruhan produk, ada motor baru, motor bekas, elektronik, dan lain-lain. Masih ada pertumbuhan sekitar 5 persen ketimbang periode sama tahun lalu, dan harapannya bisa bertahan sampai akhir tahun nanti," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (20/10/2022). 

Sebagai gambaran, sepeda motor baru merek Honda selalu berkontribusi di atas 66 persen dari total pembiayaan FIF Group. Misalnya, pada kinerja sepanjang tahun lalu, nilainya Rp21,2 triliun dari total pembiayaan mencapai Rp31,83 triliun. 

"Beruntung, produksi dari Honda pada Agustus dan September lalu sudah mulai pulih. Pembiayaan FIF Group pun mulai lancar lagi. Jadi walaupun nilai pembiayaan sepeda motor baru kami masih ketinggalan 2 persen-an ketimbang September tahun lalu, harapannya akhir tahun nanti paling tidak bisa setara," tambahnya. 

Sampai akhir tahun nanti, FIF Group masih optimistis penjualan sepeda motor baru melejit, kendati muncul beragam tantangan baru seperti lonjakan inflasi akibat kenaikan harga BBM, dan peluang terus naiknya suku bunga acuan. 

Pasalnya, Hugeng melihat masih ada sentimen positif dari sisi pulihnya kondisi ekonomi masyarakat akar rumput, terutama mereka yang menggantungkan mobilitas utamanya pada kendaraan roda dua, dan sebelumnya terpaksa melego motornya untuk bertahan hidup di era pandemi Covid-19. 

"Mayoritas keluarga di Indonesia itu kendaraan utamanya dari sepeda motor. Jadi kalau dari sisi permintaan, kami masih optimistis. Tantangan buat FIF Group lebih kepada margin di era kenaikan suku bunga. Tapi saat ini kami memutuskan belum akan menaikkan pengenaan bunga ke debitur baru," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper