Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Neo Commerce (BBYB) Dapat Restu Rights Issue Rp1,7 Triliun dari OJK

PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) resmi mendapatkan pernyataan efektif rights issue dari OJK untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,61 miliar lembar saham. 
Karyawan melayani nasabah di Digital Lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (27/9/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani nasabah di Digital Lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (27/9/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) resmi mendapatkan pernyataan efektif rights issue dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.617.133.843 atau 2,61 miliar lembar saham.

Pernyataan efektif right issue ini didapat dari OJK pada Kamis (10/11/2022). Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp650 per saham sehingga jumlah dana ditargetkan mencapai Rp1,7 triliun.

Direktur Utama Bank Neo Commerce atau BNC Tjandra Gunawan menjelaskan bahwa target dana tersebut mengalami perubahan karena mempertimbangkan kondisi pasar serta perekonomian dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, perseroan diketahui membidik perolehan dana dari aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebesar Rp5 triliun.

“Angka ini sementara kami nilai sangat cukup untuk menjadi bensin bagi BNC dalam mengeksekusi milestones yang sudah kami rencanakan ke depannya,” ujar Tjandra dalam keterangan tertulis, Jumat (11/11/2022).

Menurutnya, aksi rights issue akan meningkatkan kapasitas pendanaan BBYB untuk pengembangan bisnis perusahaan sehingga kinerja perusahaan setelah aksi korporasi diproyeksikan tumbuh secara berkelanjutan.

Di sisi lain, pelaksanaan rights issue menjadi komitmen perseroan untuk memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk pemenuhan modal inti yang dipatok Rp3 triliun pada 2022. Hingga kuartal III/2022, ekuitas BBYB tercatat sebesar Rp2,25 triliun.

“Jumlah perolehan dana Rp1,7 triliun tersebut akan digunakan perseroan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan usaha perseroan,” kata Tjandra.

Dalam aksi korporasi BBYB, setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 22 November 2022 berhak memperoleh 5 HMETD. Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru.

Dalam Prospektus yang diterbitkan, pemegang saham utama BNC yaitu PT Akulaku Silvrr Indonesia, PT Gozco Capital, dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd akan melaksanakan secara penuh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan.

Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berlangsung pada 24 November mendatang, bersamaan dengan periode perdagangan yang berlangsung pada 24 – 30 November.

Akhir pembayaran pemesanan tambahan jatuh pada 2 Desember 2022, dengan tanggal penjatahan pada 5 Desember dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Desember 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper