Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan entitas anak berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp39,31 triliun sampai dengan 30 September 2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Rabu (16/11/2022), laba BRI melesat 106,14 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp19,07 triliun.
Adapun, pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga yang menjadi sebesar Rp115,25 triliun. Pendapatan ini tumbuh 9,19 persen (yoy) dari Rp105,54 triliun pada posisi September 2021.
Sementara itu, beban bunga menyusut menjadi Rp18,74 triliun per September 2022 dari sebelumnya Rp22,58 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) dari emiten bank berkode saham BBRI ini meningkat menjadi Rp96,5 triliun secara konsolidasian, dari sebelumnya Rp82,95 triliun.
Total aset yang dimiliki BBRI secara konsolidasi naik dari Rp1.678,09 triliun pada posisi 31 Desember 2021 menjadi Rp1.684,6 triliun hingga akhir September 2022. Total aset per September 2022 berasal dari liabilitas Rp1.384,26 triliun dan ekuitas Rp300,33 miliar.
Total kas dan setara kas BBRI mencapai Rp161,15 triliun per September 2022, menurun dari sebelumnya Rp162,56 triliun per September 2021.
Baca Juga
Dari sisi rasio keuangan, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) BRI secara bank only tercatat berada di level 3,14 persen (gross) dan 0,87 persen (net). Adapun, loan to deposit ratio (LDR) meningkat menjadi sebesar 88,92 persen dari semula 83,05 persen.
Untuk margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), BRI mencatatkan rasio masing-masing sebesar 7,23 persen dan 62,59 persen pada posisi per 30 September 2022.