Bisnis.com, JAKARTA — Kemampuan emiten bank digital dalam mencetak laba sampai dengan kuartal III/2022 menjadi katalis positif bagi perkembangan bisnis serta harga saham ke depan.
Sampai dengan akhir September lalu, sejumlah bank digital tercatat mampu membukukan laba bersih. PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) misalnya mencatatkan laba bersih Rp209,02 miliar, melesat 812 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Raihan positif tersebut juga dicatatkan oleh PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang mengantongi laba bersih sebesar Rp40,57 miliar pada kuartal III/2022. Capaian ini membalikkan posisi rugi yang dibukukan pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp32,6 miliar.
Sementara itu, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mampu membalikkan kerugian dengan meraup laba bersih Rp32,47 miliar hingga September 2022. Raihan tersebut berbalik dari posisi rugi Rp1,83 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kendati demikian, masih ada beberapa bank digital yang mencatatkan rugi bersih. PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) dan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) tercatat membukukan rugi bersih masing-masing Rp146,41 miliar serta Rp Rp601,2 miliar.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan prospek bank digital sampai dengan 1–3 tahun mendatang masih cukup cerah, tetapi tidak untuk semua bank digital.
Baca Juga
“Hanya bank digital yang memiliki ekosistem yang akan mampu terus melaju dan memimpin era bank digital di masa yang akan datang,” ujar Nico kepada Bisnis, Senin (21/11/20222).
Di sisi lain, kendati pergerakan saham bank digital cenderung melemah pada 2022, Nico menyatakan bahwa penurunan tersebut tidak memengaruhi fundamental ataupun prospek bisnis dari bank digital yang memiliki ekosistem.
Kinclongnya kinerja keuangan pada kuartal III/2022 juga membuat pergerakan saham bank digital menguat pada periode 7–11 November lalu. Saham bank digital seperti ARTO, BBHI, BBYB, hingga BANK tercatat mengalami peningkatan hingga dobel digit.
Analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi menilai kenaikan harga saham didorong oleh laporan kinerja keuangan yang positif.