Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Banten (BEKS) Bersiap Terbitkan 5,18 Miliar Saham Seri C

Bank Banten (BEKS) akan menerbitkan saham baru dengan skema private placement.
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Banten di Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Banten di Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) berencana menggelar aksi korporasi lewat skema penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement yang akan digelar pada 25 Januari 2023 mendatang.

Adapun private placement digelar dalam upaya menggalang modal inti guna memenuhi ketentuan POJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, terkait modal inti minimum Rp3 triliun.

Dalam upaya tersebut, manajemen Bank Bantenmenjelaskan akan menerbitkan 10 persen saham seri C dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh yang tercantum dalam akta perseroan terbaru.

"Jumlah saham baru yang direncanakan akan diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh yang tercantum dalam Akta Perseroan No.7 tanggal 6 Desember 2021, atau setara dengan sebanyak-banyaknya 5.187.043.827 (5,18 miliar) lembar," jelas manajemen BEKS dalam keterangan tertulisnya yang dibagikan Senin (19/12/2022).

Dalam aksi private placement kali ini, nilai nominal yang ditetapkan sebesar Rp50 per unit. Sedangkan, harga pelaksanaan per saham masih belum ditetapkan.

Adapun, total dana yang nantinya diserap oleh perseroan rencanannya akan digunakan untuk memperkuat struktur keuangan sekaligus menunjang operasional perseroan. Manajemen BEKS juga mengungkapkan akan menggunakan dana tersebut sebagai pengembangan teknologi.

"Perseroan bermaksud untuk menggunakan seluruh dana hasil PMTHMETD, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk pengembangan bisnis Perseroan, khususnya untuk penyaluran kredit serta penguatan struktur keuangan Perseroan, termasuk untuk pengembangan teknologi dan untuk sarana pendukung kegiatan operasional," pungkas manajemen.

Ke depan, rencana PMTHMETD akan berpengaruh terhadap persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham yang tidak melakukan penyertaan modal dalam PMTHMETD akan mengalami penurunan (dilusi) sebanyak-banyaknya sebesar 9 persen.

Untuk diketahui, per 30 September 2022, modal inti BEKS tercatat sebesar Rp1,35 triliun dan sebesar Rp1,33 triliun di posisi bulan November 2022.

Dengan demikian, manajemen masih memiliki PR untuk menghimpun dana segar setidaknya Rp1,67 triliun untuk dapat memenuhi ketentuan modal inti minimum sebagaimana ditetapkan oleh OJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper