Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger, Begini Kinerja Asuransi Cigna dan Chubb Life Indonesia

Pendapatan premi Asuransi Cigna naik 5,85 persen yoy dari Rp759,97 miliar menjadi Rp804,44 miliar per Q3/2022 sebelum resmi dimerger ke Chubb Life.
Asuransi Cigna/Istimewa
Asuransi Cigna/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi korporasi berupa penggabungan yang dilakukan PT Asuransi Cigna (PTAC) dengan PT Chubb Life Insurance Indonesia (PTCLII) diharapkan dapat memperkuat sinergi bisnis hingga meningkatkan posisi pasar di industri asuransi jiwa.

Selain untuk meningkatkan posisi pasar, aksi merger ini juga dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan yang memungkinkan perusahaan memberikan spektrum yang lebih luas dari solusi asuransi kepada mitra, nasabah, dan klien dari PTCLII dan PTAC.

Direksi Asuransi Cigna menjelaskan bahwa penggabungan ini akan efektif dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas penggabungan dan Kementerian Hukum dan hak asasi manusia atas perubahan anggaran dasar perusahaan yang menerima penggabungan telah masing-masing diperoleh.

“Direksi PT Chubb Life Insurance Indonesia [PTCLII) dan PT Asuransi Cigna [PTAC] mengumumkan rencana penggabungan antar PTCLII dan PTAC, di mana PTCLII menjadi entitas yang menerima penggabungan,” ungkap direksi PT Asuransi Cigna dalam pengumuman, dikutip pada Rabu (21/12/2022).

Dengan aksi merger tersebut, bagaimana kinerja kedua perusahaan sampai dengan kuartal III/2022?


Kinerja Chubb Life Insurance Indonesia 

Merujuk pada laporan publikasi di laman resminya, PT Chubb Life Insurance Indonesia membukukan rugi setelah pajak sebesar Rp41,64 miliar sampai dengan 30 September 2022. Posisi itu berbanding terbalik dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu yang masih mencatatkan laba senilai Rp14,67 miliar.

Penurunan itu disebabkan klaim dan manfaat dibayar yang turun 14,41 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Nilai itu turun dari semula Rp580,13 miliar menjadi Rp496,55 miliar. Namun demikian, pendapatan premi tumbuh 7,49 persen yoy menjadi Rp704,44 miliar dari sebelumnya bernilai Rp655,38 miliar.

Dari sana, jumlah pendapatan premi neto yang dimiliki Chubb Life Indonesia naik 9,53 persen yoy, dari Rp618,23 miliar menjadi Rp677,16 miliar. Adapun, jumlah pendapatan menjadi Rp859,44 miliar, naik 39,77 persen yoy dari Rp614,89 miliar.

Secara total aset, Chubb Life Indonesia mampu membukukan nilai aset sebesar Rp2,64 triliun. Posisi itu naik 2,19 persen yoy dari semula hanya Rp2,58 triliun. Perinciannya, jumlah liabilitas naik 6,72 persen yoy menjadi Rp1,87 triliun, sedangkan jumlah ekuitas menyusut 7,48 persen yoy menjadi Rp763,04 miliar.

Beranjak ke sisi kesehatan keuangan, sampai dengan kuartal III/2022, rasio pencapaian solvabilitas (RBC) yang dimiliki Chubb Life Indonesia mencapai 1.458,21 persen. Jika dibandingkan dengan kuartal III/2021, rasio tersebut turun dari sebelumnya 2.252,07 persen.


Kinerja Asuransi Cigna Jelang Merger

Selanjutnya, PT Asuransi Cigna (PTAC) mampu membalik kinerja yang tercermin dari perolehan laba setelah pajak sebesar Rp35,56 miliar pada kuartal III/2022. Sebagai pembanding, perusahaan pada kuartal III/2021 masih mencatatkan rugi senilai Rp85,4 miliar.

Secara terperinci, pendapatan premi Asuransi Cigna naik 5,85 persen yoy dari Rp759,97 miliar menjadi Rp804,44 miliar. Alhasil, jumlah pendapatan premi neto ikut terkerek menjadi Rp791,93 miliar, naik 6,53 persen yoy dari semula Rp743,39 miliar.

Sementara itu, hasil investasi mengalami penyusutan 16,6 persen yoy menjadi Rp44,12 miliar. Dari sana, jumlah pendapatan yang dibukukan Asuransi Cigna mencapai Rp836,05 miliar atau naik 4,99 persen yoy dari Rp796,32 miliar.

Di sisi lain, Asuransi Cigna mencatatkan penurunan pada klaim dan manfaat dibayar sebesar 34,16 persen yoy, turun dari Rp443,54 miliar menjadi Rp292,04 miliar pada kuartal III/2022.

Dari jumlah aset, perusahaan juga mengalami koreksi sebesar 10,70 persen yoy menjadi Rp1,44 triliun. Rinciannya, jumlah liabilitas turun 14,35 persen yoy menjadi Rp1,04 triliun sedangkan jumlah ekuitas menjadi Rp406,68 miliar atau naik tipis 0,23 persen yoy dari sebelumnya Rp405,73 miliar.

Kemudian, dari rasio pencapaian atau RBC yang dimiliki Asuransi Cigna telah melampaui ketentuan POJK Nomor 71/POJK.05/2016, yakni dengan mencatatkan rasio sebesar 266 persen. Rasio ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan posisi tahun lalu yang mencapai angka 218 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper