Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah menyalurkan pembayaran klaim atas perawatan pasien Covid-19 dengan nilai lebih dari Rp100 triliun yang dibayarkan ke 2.000 rumah sakit rujukan di Indonesia.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan bahwa dalam melakukan fungsi tersebut pihaknya mengoptimalkan platform Kopra by Mandiri. Lewat Kopra, transaksi pembayaran bisa dimonitor langsung oleh rumah sakit rujukan.
Selain menyalurkan dana klaim Covid-19, Bank Mandiri juga membantu rumah sakit rujukan dalam menyediakan fasilitas percepatan pembayaran. Tujuannya menjaga likuiditas rumah sakit selama periode pandemi Covid-19.
Adapun, program fasilitas percepatan pembayaran untuk klaim Covid-19 melalui Kopra by Mandiri telah membantu lebih dari 100 rumah sakit menjaga stabilitas keuangannya.
“Per September 2022, wholesale digital super platform Kopra by Mandiri telah dimanfaatkan oleh lebih dari 68.000 nasabah wholesale dan pelaku UMKM, termasuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan lokal, dalam mengakselerasi ekspansi usaha dan mendongkrak pendapatan,” kata Panji dalam keterangan tertulis, Rabu (4/1/2022).
Dari jumlah pengguna tersebut, emiten berkode saham BMRI tersebut mencatatkan volume transaksi pada Kopra by Mandiri mencapai 642 juta transaksi hingga September 2022. Sementara itu, nilai transaksi sebesar Rp13.420 triliun.
Di sisi lain, Bank Mandiri juga terus menggenjot pendapatan nonbunga. Hingga Oktober 2022, pendapatan nonbunga perseroan mencapai Rp22 triliun.
Pada saat bersamaan, pendapatan berbasis komisi atau fee based income perseroan, yang dihasilkan oleh platform digital Livin' by Mandiri dan Kopra by Mandiri masing-masing menyumbang pertumbuhan sebesar 20,70 persen dan 12,17 persen secara tahunan.
“Pencapaian tersebut sejalan dengan penerapan strategi Bank Mandiri untuk terus mendorong pertumbuhan fee based income khususnya yang bersifat recurring dari transaksi digital,” ungkap Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rudi As Aturridha.
Rudi mengatakan bahwa perseroan optimis pendapatan nonbunga tetap tumbuh. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan tren digitalisasi di masyarakat yang terus meluas.