Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI menawarkan promo kredit mobil pada 1 Januari–30 Juni 2023.
Adapun promo yang akan diberikan adalah uang muka atau down payment (DP) ringan hingga suku bunga khusus.
"Jenis produk yang ditawarkan pada Promo Mandiri KKB Tahun 2023 ini adalah pembiayaan pembelian kendaraan mobil baru kategori passenger car (mobil penumpang) dan commercial car (pick-up only)," jelas manajemen BMRI dalam situs resminya, dikutip Selasa (10/1/2023).
Sementara suku bunga yang dipatok mulai dari 2,99 persen untuk tenor atau jangka waktu 1 tahun dengan besaran suku bunga untuk tenor tertinggi dipatok pada 5,25 persen, berikut rinciannya:
-
Suku bunga khusus Nasabah Prioritas dan Private Bank Mandiri
Keterangan |
1 Tahun |
2 Tahun |
3 Tahun |
4 Tahun |
5 Tahun |
Flat Rate |
2,99% |
3,25% |
3,50% |
3,99% |
4,50% |
-
Suku bunga Reguler
Keterangan |
1 Tahun |
2 Tahun |
3 Tahun |
4 Tahun |
5 Tahun |
Flat Rate |
2,99% |
3,30% |
3,55% |
4,10% |
5,25% |
Adapun, nasabah Mandiri yang tertarik untuk membeli dapat mengisi aplikasi permohonan kredit dengan melengkapi dokumen berupa foto kopi KTP, KK dan NPWP.
Sedangkan Khusus untuk Nasabah Prioritas atau Private, harus disertakan surat rekomendasi Nasabah yang diterbitkan oleh Priority atau Private Banking.
Baca Juga
Di sisi lain, promosi ini turut menjadi angin segar bagi masyarakat di tengah proyeksi kenaikan harga sejumlah kendaraan bermotor akibat krisis chip semikonduktor yang telah melanda dalam beberapa waktu belakangan.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy sebelumnya menyampaikan bahwa ancaman krisis chip semikonduktor masih ada pada 2023.
“[Awal 2023] Belum membaik, krisis pasokan komponen karena kekurangan chip semikonduktor masih terus kami monitor,” terang Billy kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Sementara berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar pada November 2022, nilai kredit kendaraan bermotor masih tumbuh 16,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp116,2 triliun per November 2022.