Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Reksa Dana oleh Asuransi Jiwa Turun, Pengaruh dari Kasus Gagal Bayar?

Turunnya investasi asuransi jiwa pada instrumen reksa dana merupakan dampak dari beberapa permasalahan yang terjadi di industri asuransi nasional.
Karyawan beraktivitas di depan logo Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di depan logo Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Tren ke Depan dengan proteksi

Selanjutnya, Kapler menuturkan untuk tren investasi asuransi di reksa dana ke depan bergantung pada beberapa hal, seperti besarnya modal sendiri atau ekuitas yang dimiliki, jumlah dana investasi, pertumbuhan premi, hingga kepercayaan masyarakat kepada industri asuransi.

Dalam hal kepercayaan masyarakat, Kapler menyatakan dirinya selalu menyampaikan pesan kepada regulator agar minimal proses pembayaran program restrukturisasi asuransi Jiwasraya atau IFG Life supaya dikawal dan berjalan sebagaimana yang sudah disepakati.

“Kasus gagal bayar beberapa perusahaan asuransi jiwa ini menjadi tekanan yang luar biasa kepada pertumbuhan industri asuransi ke depan,” ungkapnya.

Sebelumnya, OJK dalam data Statistik Asuransi mencatat adanya penurunan yang terjadi pada instrumen investasi reksa dana di perusahaan asuransi jiwa konvensional pada November 2022.
 Berdasarkan data Statistik Asuransi periode November 2022, investasi reksa dana di perusahaan asuransi jiwa konvensional tercatat menyusut 32,30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Nilai itu turun dari Rp161,48 triliun menjadi Rp109,32 triliun.
 
“Instrumen investasi reksa dana di perusahaan asuransi jiwa konvensional mencapai Rp109,32 triliun pada November 2022,” ungkap OJK dalam data tersebut, dikutip pada Rabu (11/1/2023).

Sepanjang tahun berjalan sampai dengan November 2022, penurunan instrumen investasi reksa dana terjadi pada April 2022 dan berlanjut hingga November 2022. Di sisi lain, pertumbuhan untuk jenis investasi reksa dana hanya terjadi pada periode Januari 2022 – Maret 2022.

Meski mengalami penurunan, OJK mencatat investasi di perusahaan asuransi jiwa konvensional masih mencatatkan kinerja yang positif sampai dengan November 2022. Hal itu tercermin dari jumlah investasi menjadi Rp526,17 triliun pada November 2022, atau mampu tumbuh 5,5 persen yoy dari sebelumnya yang hanya bernilai Rp498,84 triliun pada November 2021.

 Selain itu, perusahaan asuransi jiwa konvensional juga mencatatkan kenaikan jumlah aset sebesar 5,87 persen yoy. Alhasil, perolehan jumlah aset tersebut naik dari semula Rp566,9 triliun menjadi Rp600,19 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper