Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Allo Bank (BBHI) Umumkan Realisasi Penggunaan Dana Rights Issue

Allo Bank mencatat telah menyalurkan Rp4,08 triliun atau sekitar 85 persen dari hasil PUT III untuk ekspansi kredit.
Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Chairul Tanjung di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Chairul Tanjung di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) laporkan telah mengucurkan sesuai rencana dana hasil penawaran umum terbatas (PUT III) untuk ekspansi kredit. Dalam rencana awal, dari Rp4,8 triliun hasil rights issue, BBHI menetapkan 85 persen untuk menambah penyaluran kredit.

Direktur Allo Bank yakni Ari Yanuanto Asah dan Ganda Raharja Rusli melaporkan sebanyak Rp4,08 triliun hasil rights issue III telah disalurkan untuk memacu kinerja perseroan pada sektor kredit. Angka tersebut telah mencapai 100 persen rencana penggunaan dana sebagaimana dilaporkan dalam prospektus.

"Rencana penggunaan dana menurut prospektus untuk kredit sebesar Rp4,08 triliun," jelasnya dalam laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (13/1/2023).

Untuk diketahui sebelumnya, PUT III BBHI dilaksanakan menggunakan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Bank yang dikendalikan konglomerat Chairul Tanjung itu menerbitkan sebanyak-banyaknya 10,04 miliar lembar saham biasa dengan harga pelaksanaan Rp478 per saham.

Dengan demikian, BBHI melaporkan telah menyerap dana sebesar Rp4,8 triliun atau (Rp4.802.620.332.338) pada aksi korporasi tersebut.

Sementara untuk penggunaan lainnya, manajemen merinci belum terpenuhi. Detailnya untuk infrastruktur IT melaporkan baru merealisasikan sekitar 3,36 persen atau Rp161,3 miliar dari rencana penyaluran sebesar 10 persen atau Rp480,04 miliar.

Sementara realisasi penggunaan dana untuk keperluan pengembangan operasional tercatat baru tersalurkan sekitar 4,09 persen atau Rp196,3 miliar dari target rencana penyaluran sebesar 5 persen atau Rp240,02 miliar.

"[Dengan demikian] sisa dana hasil penawaran umum Rp360,45 miliar atau Rp360.453.000.000," jelas manajemen BBHI.

Untuk diketahui sebelumnya, posisi loan to deposit ratio (LDR) BBHI sendiri tercatat sudah berada pada level 175,55 persen per kuartal III/2022. Artinya, pada dasarnya likuiditas perseroan tercatat sangat ketat.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan bahwa tantangan likuiditas pada tahun depan mesti diwaspadai akibat tren kenaikan tingkat suku bunga yang diperkirakan terus berlanjut.

Indra menyatakan bahwa Allo Bank berkomitmen menyesuaikan pricing atau kebijakan bunga untuk dapat merespons kenaikan tingkat suku bunga acuan.

“Kepuasaan pelanggan menjadi tujuan utama Allo Bank, sehingga dari segi pendanaan dan kebutuhan transaksional dapat menjaga dan meningkatkan likuiditas Allo Bank dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depannya,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper