Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI melaporkan realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sepanjang 2022 mencapai Rp252,3 triliun.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Direktur Utama BBRI Sunarso dalam agenda rapat dengar pendapat Komisi XI DPR RI bersama Bank BRI yang membahas mengenai kinerja keuangan BBRI pada 2022.
"Kuota KUR BRI yang ditetapkan pemerintah tahun 2022 sebesar Rp257,39 triliun dapat disalurkan sebesar Rp252,38 triliun," jelas Sunarso, Selasa (24/1/2023).
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa realisasi pencapaian terhadap target penyaluran KUR BBRI sepanjang 2022 dilaporkan mencapai 98,05 persen yang telah disalurkan kepada 6,5 juta debitur.
Adapun, selama 7 tahun belakangan BRI melaporkan telah menyalurkan KUR sebesar Rp909 triliun kepada lebih dari 35 juta nasabah.
Secara lebih rinci, pada 2015 BRI menyalurkan sebesar Rp16.187 triliun kepada 922 ribu nasabah, pada 2016 menyalurkan sebesar Rp69,45 triliun kepada 3,9 juta nasabah, 2017 sebesar Rp Rp69,6 triliun kepada 3,7 juta nasabah, 2018 sebesar Rp80,17 triliun kepada 3,94 juta nasabah.
Saat memasuki pandemi pada akhir 2019, BRI mencatat telah menyalurkan KUR sebesar 87,9 triliun kepada 4 juta nasabah, pada 2020 sebesar Rp138,54 triliun kepada 5,3 juta nasabah, dan 2021 sebesar Rp194,3 triliun kepada 6,5 juta nasabah.
"Kalau dirinci lagi kemana saja segmen KUR yang disentuh oleh KUR BRI ini? NPL KUR super mikro itu 3,63 persen, NPL KUR Mikro itu 0,78 persen dan NPL KUR kecil itu 0,67 persen," ungkap Sunarso.
Selama pandemi hingga Desember 2022 akumulasi kredit UMKM yang telah direstrukturisasi kredit sebesar Rp256,3 triliun yang meliputi hampir dari 4 juta nasabah.
Sunarso mengatakan kredit yang benar-benar tidak bisa diselamatkan oleh perseroan hanya Rp12,749 triliun.
"Selebihnya bisa membayar sebesar Rp91,6 triliun dan lepas restru yang artinya sehat kembali sebesar Rp35,6 triliun," pungkas Sunarso.
Sedangan terkait rincian exit restru Covid-19, BRI mencatat sebanyak 43,29 persen nasabah restrukturisasi Covid-19 BRI telah lunas putus atau senilai Rp 43,23 triliun, lalu turun pokok sebesar Rp11,08 triliun atau sebanyak 14,99 persen, dan lunas kemudian kembali mengambil kredit sebesar 41,72 persen atau senilai Rp37,27 triliun.