Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau kembali melemah pada awal perdagangan Jumat (27/1/2023) meskipun indeks dolar AS juga bergerak di zona merah.
Mengutip data Bloomberg, pukul 09.15 WIB, rupiah terpantau melemah 24 poin atau 0,16 persen ke Rp14.971,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS juga mengalami pelemahan 0,02 persen ke 101,81.
Bersama dengan rupiah, ada yuan China yang masih melemah 0,25 persen, dan baht Thailang melemah 0,32 persen. Sementara itu, mata uang lainnya seperti won Korea Selatan menguat 0,04 persen, peso Filipina menguat 0,19 persen, rupee India menguat 0,16 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,41 persen.
Pelemahan uang garuda ini terjadi seiring rilis data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat kemarin (26/01/2023) malam. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Arga Samudro mengatakan pertumbuhan ekonomi AS yang masih cenderung kuat pada 2022 lalu menjadi katalis positif di pasar saham global di mana bursa ditutup di zona hijau.
Data PDB AS yang dirilis semalam menunjukkan angka yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal keempat 2022 yang turun menjadi 2,9 persen dari pertumbuhan 3,2 persen pada kuartal ketiga. Angka tersebut juga di atas estimasi analis untuk pertumbuhan 2,6 persen.
Namun, pasar mempertimbangkan bahwa data PDB tersebut tidak berbahaya karena menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga agresif The Fed pada tahun lalu tidak terlalu merusak perekonomian, dan kemungkinan akan mendorong Fed untuk memperlambat laju pengetatan moneternya pada tahun ini.
“Pelaku pasar melihat bahwa ekonomi AS dapat terhindar dari resesi hard-landing mengacu pada masih ketatnya kondisi pasar tenaga kerja yang mempertahankan kestabilan permintaan domestik pada tahun ini,” jelasnya dalam riset harian, Jumat (27/1/2023).
Lantas, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Jumat (27/1/2023)?