Bisnis.com, JAKARTA— Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) alias Indonesia Eximbank memberikan penjaminan kepada nasabah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), yakni PT Taka Hydrocore Indonesia.
Penjaminan ini seiring pekerjaan Taka Hydrocore Indonesia melakukan survei geoteknikal di Republik Kongo, Afrika Barat.
“Kolaborasi ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk mendorong perusahaan Indonesia dalam melakukan ekspansi pasar ke negara-negara non tradisional seperti yang akan dilakukan oleh PT Taka Hydrocore Indonesia yang akan melaksanakan proyek di Kongo, Afrika Barat,” kata Maqin U Norhadi, Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, dikutip Selasa (31/1/2023).
Adapun dalam memberikan penjaminan kredit kepada Taka Hydrocore, LPEI menggunakan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE).
PKE atau National Interest Account (NIA) merupakan penugasan kepada LPEI sebagai BUMN di bawah Kementerian Keuangan. Lembaga ini selain mencari laba, berfungsi mendorong daya saing produk maupun jasa Indonesia ke pasar global.
Baca Juga
“Alhamdulillah dengan terlaksananya penjaminan kredit kepada PT Taka Hydrocore Indonesia ini menjadi bukti nyata peran LPEI dalam mendorong perusahaan Indonesia melakukan ekspansi ke pasar luar negeri. Dengan terlaksananya pemberian fasilitas ini, diharapkan para pelaku usaha Indonesia dapat semakin percaya diri untuk bersaing di pasar global,” ungkap Maqin.
Di sisi lain, Group Head Corporate Banking Bank BJB, Sonni Maulana Nurdin menjelaskan pihaknya mendukung usaha ekspor jasa dalam bentuk pembiayaan modal kerja, salah satunya kepada PT. Taka Hydrocore Indonesia. Dengan kemitraan yang terjalin dengan LPEI tentunya menambah level confident dalam menyalurkan kredit ke pelaku usaha Indonesia.
“Melalui penjaminan kredit ini, kami berkomitmen turut serta berkontribusi dalam rangka mendorong ekspor nasional,” kata Sonny saat meninjau persiapan Kapal MV Dolphin Geo Survey di Tanjung Uncang, Kota Batam, Jumat (20/1/2023).
PT Taka Hydrocore Indonesia Lakukan Survei Geoteknikal
Direktur PT Taka Hydrocore Indonesia Denni Andri pun menjelaskan pihaknya melakukan survei geoteknikal ke Republik Kongo, Afrika Barat dengan kapal MV Dolphin Geo Survey pada 25 Januari 2023.
“Survei geoteknikal [ini dilakukan] untuk klien perusahaan konsulting Italia dan perusahaan minyak Eropa yang beroperasi di Republik Kongo,” kata Denni saat ditemui di Batamec Shipyard, Batam, Jumat (20/1/2023).
Denni menyebutkan bahwa survei tersebut merupakan kegiatan pengambilan sampel tanah yang akan diuji di laboratorium untuk mengetahui kandungannya.
Nantinya hasil tersebut akan digunakan untuk beberapa pekerjaan. Seperti perencanaan rancangan pondasi, struktur, dan bangunan di lokasi tempat survei tersebut
“Atau merencanakan pengeboran sumur minyak gas. Jadi kami sediakan datanya, kandungan tanah,” katanya.
Denni menjelaskan pengiriman kapal tersebut juga didukung oleh tenaga penelitian dari Indonesia. Dia menjelaskan yang melakukan survei mayoritas merupakan engineer dari Indonesia, beberapa lainnya Singapura dan Belanda.
Nantinya kapal akan berangkat selama 50 hari dan melakukan survei sekitar 90 sampai 100. Total semua perjalanan dan pekerjaan mencapai 200 hari.
Denni menambahkan permintaan terhadap minyak tengah meningkat setelah pandemi dan krisis energi di Eropa akibat perang Rusia-Ukraina. Hal tersebut membuat permintaan survei geoteknikal juga ikut meningkat.
“Eksplorasi terhadap minyak mau tidak mau digenjot oleh perusahaan-perusahaan minyak di seluruh dunia,” imbuhnya.
Dengan adanya proyek ini, Denni pun mengaku bangga lantaran bisa mengibarkan bendera merah putih. Terlebih perusahaaan dipilih untuk melakukan misi tersebut oleh perusahaan luar negeri.
“Bagi kami ini sebuah kebanggaan karena bisa mengibarkan merah putih di negara lain,” pungkasnya.