Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Cigna Resmi Bubar, Melebur ke Chubb Life

Proses merger Chubb Life dengan Asuransi Cigna mendapatkan pernyataan efektif dari otoritas. Dengan persetujuan ini maka Asuransi Cigna resmi bubar dan melebur.
Ilustrasi merger Chubb Life Indonesia./Istimewa
Ilustrasi merger Chubb Life Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT  Chubb Life  Insurance Indonesia resmi menjadi entitas merger dengan PT  Asuransi Cigna  (Cigna). Persetujuan penggabungan kedua perusahaan ini seiring terbitnya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 3  Februari  2023 lalu.

Bryce Johns, Global President Chubb Life menyebutkan merger merupakan bagian dari strategi untuk memperbesar perusahaan. Menurutnya, Indonesia ndonesia merupakan salah satu negara yang menjadi fokus Chubb Life di wilayah Asia Pasifik.

“Kombinasi dari SDM berbakat Chubb dan Cigna, kemampuan teknis dan analitis, produk inovatif serta layanan optimal akan membantu mendorong peluang menguntungkan bagi nasabah, mitra bisnis dan seluruh stakeholder serta membantu Chubb Life untuk menjangkau lebih banyak lagi masyarakat di Indonesia” ujar Bryce dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/2/2023).

Dengan penggabungan, dia mengklaim Chubb Life akan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam industri Asuransi Jiwa di Indonesia.

 Bryce menyebutkan, seiring pernyataan efektif penggabungan maka seluruh kewajiban Cigna baik manfaat perlindungan, pembayaran klaim serta kewajiban dari seluruh polis asuransi yang sebelumnya diterbitkan menjadi tanggung jawab perseroan.

 Pasca penggabungan, Chubb Life menurutnya akan memiliki saluran pemasaran semakin lengkap dan terintegrasi. “Kami akan memperkuat jalur distribusi melalui keagenan, broker, bancassurance, partnership, dan juga digital. Kami yakin, ke depannya Chubb Life Indonesia dapat memberikan produk dan layanan yang optimal kepada seluruh nasabah dan masyarakat Indonesia,” tambah Kumaran Chinan, Presiden Direktur Chubb Life Indonesia.

Kinerja Asurasni Cigna dan Chubb Life sebelum Merger

Merujuk pada laporan publikasi di laman resminya, PT Chubb Life Insurance Indonesia membukukan rugi setelah pajak sebesar Rp41,64 miliar sampai dengan 30 September 2022. Posisi itu berbanding terbalik dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu yang masih mencatatkan laba senilai Rp14,67 miliar. 

Penurunan itu disebabkan klaim dan manfaat dibayar yang turun 14,41 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Nilai itu turun dari semula Rp580,13 miliar menjadi Rp496,55 miliar. Namun demikian, pendapatan premi tumbuh 7,49 persen yoy menjadi Rp704,44 miliar dari sebelumnya bernilai Rp655,38 miliar. Dari sana, jumlah pendapatan premi neto yang dimiliki Chubb Life Indonesia naik 9,53 persen yoy, dari Rp618,23 miliar menjadi Rp677,16 miliar.

Adapun, jumlah pendapatan menjadi Rp859,44 miliar, naik 39,77 persen yoy dari Rp614,89 miliar. Secara total aset, Chubb Life Indonesia mampu membukukan nilai aset sebesar Rp2,64 triliun. Posisi itu naik 2,19 persen yoy dari semula hanya Rp2,58 triliun. Perinciannya, jumlah liabilitas naik 6,72 persen yoy menjadi Rp1,87 triliun, sedangkan jumlah ekuitas menyusut 7,48 persen yoy menjadi Rp763,04 miliar.

Beranjak ke sisi kesehatan keuangan, sampai dengan kuartal III/2022, rasio pencapaian solvabilitas (RBC) yang dimiliki Chubb Life Indonesia mencapai 1.458,21 persen. Jika dibandingkan dengan kuartal III/2021, rasio tersebut turun dari sebelumnya 2.252,07 persen.

Dalam periode yang sama, PT Asuransi Cigna (PTAC) mampu membalik kinerja yang tercermin dari perolehan laba setelah pajak sebesar Rp35,56 miliar pada kuartal III/2022. Sebagai pembanding, perusahaan pada kuartal III/2021 masih mencatatkan rugi senilai Rp85,4 miliar. Secara terperinci, pendapatan premi Asuransi Cigna naik 5,85 persen yoy dari Rp759,97 miliar menjadi Rp804,44 miliar.

Alhasil, jumlah pendapatan premi neto ikut terkerek menjadi Rp791,93 miliar, naik 6,53 persen yoy dari semula Rp743,39 miliar. Sementara itu, hasil investasi mengalami penyusutan 16,6 persen yoy menjadi Rp44,12 miliar. Dari sana, jumlah pendapatan yang dibukukan Asuransi Cigna mencapai Rp836,05 miliar atau naik 4,99 persen yoy dari Rp796,32 miliar. Di sisi lain, Asuransi Cigna mencatatkan penurunan pada klaim dan manfaat dibayar sebesar 34,16 persen yoy, turun dari Rp443,54 miliar menjadi Rp292,04 miliar pada kuartal III/2022.

Dari jumlah aset, perusahaan juga mengalami koreksi sebesar 10,70 persen yoy menjadi Rp1,44 triliun. Rinciannya, jumlah liabilitas turun 14,35 persen yoy menjadi Rp1,04 triliun sedangkan jumlah ekuitas menjadi Rp406,68 miliar atau naik tipis 0,23 persen yoy dari sebelumnya Rp405,73 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper