Bisnis.com, JAKARTA — Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) Bank, Ltd. bersama anak usahanya, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menggelar acara bertajuk Business and Investment Matching Fair hari ini (27/2/2023). Acara tersebut bertujuan untuk menghubungkan perusahaan rintisan (startup) potensial dengan investor di ekosistem MUFG.
Agenda business matching ini digelar oleh MUFG di sejumlah negara seperti di Thailand dengan menggaet Krungsri atau Bank of Ayudhya dan di Filipina bersama Security Bank.
Gelaran business matching yang dilaksanakan secara daring ini telah diadakan pada tanggal 22 dan 24 Februari 2023. Kemudian, sesi tatap muka diadakan pada hari ini (27/2/2023).
Business matching merupakan platform yang menghubungkan nasabah korporasi dalam ekosistem MUFG dan startup untuk menjangkau calon investornya. Ada sekitar 115 nasabah, 150 startup, dan tiga entitas investor dari MUFG yang terlibat. Ketiga investor dari ekosistem MUFG adalah MUIP, KFIN dan MARS Capital.
"Kami berharap para nasabah kami akan memperoleh manfaat melalui kesempatan terhubung dengan jaringan MUFG yang terdiri dari perusahaan Jepang dan Asia," kata Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki dalam acara media briefing Business and Investment Matching Fair, Senin (27/2/2023).
Selain itu, bagi para startup, mereka berkesempatan untuk terintegrasi dengan ekosistem yang ada di dalam MUFG. "Kami sendiri berharap dapat bertemu dengan perusahaan-perusahaan yang menjanjikan dan dapat bekerja sama dengan Danamon di masa mendatang," ujar Itagaki.
Baca Juga
Selain berkesempatan berjejaring, baik nasabah dan startup pun berkesempatan menjajaki peluang kolaborasi bahkan berujung pada kesepakatan bisnis.
Executive Officer, Country Head of Indonesia MUFG Bank, Ltd. Kazushige Nakajima mengatakan MUFG dan Danamon memang sedang gencar memperluas ekosistemnya, salah satunya melalui acara business matching. "Acara ini penting bagi MUFG dan Danamon karena mampu memenuhi kebutuhan kedua sisi supply-demand chain dalam ekosistem MUFG," katanya.
Acara ini juga merupakan kelanjutan dari penempatan dana sebesar US$100 juta atau Rp1,49 triliun di proyek dana ventura bernama MUFG Innovation Garuda No. 1 Limited Investment Partnership atau Garuda Fund.
Sebelumnya disebutkan bahwa dana Garuda Fund akan dimanfaatkan untuk berinvestasi di startup seperti platform keuangan digital dan teknologi finansial (fintech) di Indonesia.
Garuda Fund juga memungkinkan MUFG dan Danamon untuk berkolaborasi dengan startup di Indonesia guna memperkuat penawaran produk, mengamankan akses ke basis nasabah yang beragam, dan mendorong digitalisasi.
Di sisi Bank Danamon sendiri, perseroan memang menargetkan pertumbuhan yang pesat pada tahun ini mengandalkan kolaborasi dengan ekosistem MUFG. Bank Danamon telah membukukan laba melesat 110 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2022 mencapai Rp3,3 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Danamon diketahui berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 12 persen mencapai Rp146,7 triliun, angka tersebut menjadi tertinggi dalam sejarah Bank Danamon.
Adapun total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Danamon pada 2022 mencapai Rp124,96 triliun. Jumlah tersebut terkerek 3,21 persen yoy.