Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance berencana untuk melakukan aksi korporasi dengan memberikan surat utang atau obligasi pada 2023 untuk menjaga cost of fund.
Presiden Direktur Mandala Finance Harryjanto Lasmana mengatakan rencana penerbitan obligasi tersebut masih harus tetap melihat situasi dan kondisi pasar sepanjang 2023.
“Untuk obligasi, kita ada rencana penerbitan di tahun ini. Untuk jumlah pastinya, kita masih lihat kondisi [pasar],” kata Harryjanto dalam Paparan Kinerja 2022 di Kantor Mandala Finance, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana mengatakan MFIN tetap mengantisipasi pergerakan suku bunga acuan (BI rate). Adapun, pilihan menerbitkan obligasi dilakukan lantaran bunga obligasi korporasi masih terbilang untuk mencari sumber pendanaan.
“Kami tetap mengimbangkan [kenaikan suku bunga] dengan strategi-strategi funding kami, termasuk salah satunya dengan penerbitan obligasi,” ujar Christel.
Christel menjelaskan bahwa penerbitan obligasi tersebut salah satunya untuk menstabilkan biaya dana atau cost of fund (COF) Mandala Finance, lantaran perbankan mulai mengerek suku bunga.
Baca Juga
“Umumnya [suku bunga di perbankan] mulai ada kenaikan, makanya salah satunya dengan penerbitan obligasi untuk kita bisa menstabilkan COF,” tutupnya.
Merujuk laporan keuangan tahunan Mandala Finance, emiten bersandi saham MFIN itu telah menerbitkan obligasi Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2022 seri A senilai Rp453,5 miliar dengan tingkat bunga sebesar 8 persen per tahun.
Selain itu, pada 2022, Mandala Finance juga menerbitkan obligasi Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2022 Seri B senilai Rp196,5 miliar dengan bunga sebesar 9 persen per tahun.