Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pinjaman macet lebih dari 90 hari di industri financial technology (fintech) lending untuk kalangan perseorangan mencapai Rp1,14 triliun dengan 463.790 jumlah rekening penerima pinjaman aktif pada Maret 2023.
Merujuk data Statistik Fintech Lending edisi Maret 2023 yang dipublikasikan OJK pada 5 Mei 2023, outstanding pinjaman macet tersebut meningkat 46,92 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama 2022 hanya bernilai Rp777,32 miliar.
Secara terperinci, outstanding pinjaman macet didominasi oleh kelompok laki-laki mencapai Rp624,02 miliar. Posisinya meningkat 62,50 persen yoy dari Maret 2022 yang hanya bernilai Rp384,02 miliar. Sedangkan sisanya, outstanding pinjaman macet di kelompok perempuan naik dari Rp393,3 miliar menjadi Rp517,99 miliar, atau naik 31,7 persen yoy.
Adapun jika dilihat dari kelompok usia, OJK mencatat outstanding pinjaman macet perseorangan didominasi oleh generasi milenial dengan rentang usia 19-34 tahun mencapai Rp672 miliar pada Maret 2023. Nilainya naik 20,86 persen yoy dari sebelumnya Rp556,02 miliar pada Maret 2022.
“Per Maret 2023, outstanding pinjaman macet perseorangan lebih dari 90 hari di usia 19-34 tahun mencapai Rp672 miliar,” jelas OJK dalam publikasi data Statistik Fintech Lending edisi Maret 2023, dikutip Kamis (18/5/2023).
Berikutnya, menyusul di belakangnya adalah rentang usia 35-54 tahun dengan outstanding pinjaman macet mencapai Rp442,76 miliar. Outstanding pada kelompok ini menanjak hingga 128,77 persen yoy dari sebelumnya Rp193,54 miliar pada Maret 2022.
Baca Juga
Selain itu, usia di atas 54 tahun juga mengalami peningkatan outstanding pinjaman macet sebesar 27,26 persen yoy dari Rp20,19 miliar menjadi Rp25,7 miliar.
Lebih lanjut, OJK mencatat usia di bawah 19 tahun terpantau mengalami penurunan pinjaman macet dengan outstanding yang turun 79,41 persen yoy dari Rp7,57 miliar menjadi Rp1,56 miliar.