Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) yakni Tolaram Group kian agresif membeli saham AMAR sejak awal tahun ini. Bulan ini, Tolaram memborong 58,8 juta lembar saham AMAR.
Berdasarkan keterbukaan informasi, pembelian saham AMAR oleh Tolaram itu dilakukan dalam dua kali transaksi. Pertama, pada 11 Mei 2023 Tolaram memborong 33 juta lembar saham di harga Rp276.
Kedua, pada 12 Mei 2023, Tolaram memborong saham AMAR sebanyak 25,8 juta lembar pada harga Rp306. Total, dalam sebulan ini Tolaram belanja saham AMAR sebanyak 58,8 juta lembar saham.
Transaksi pembelian saham AMAR oleh Tolaram itu difasilitasi UOB Kay Hian Sekuritas, Citibank, N A. "Tujuan transaksi untuk investasi," kata Corporate Secretary Bank Amar Gaby Diovani dalam keterbukaan informasi pada Senin (22/5/2023).
Melalui transaksi pembelian saham itu, kepemilikan saham Tolaram di Bank Amar semakin menebal. Sebelum transaksi pada bulan ini, Tolaram menggenggam 12,98 miliar lembar saham dengan porsi kepemilikan 70,63 persen.
Setelah transaksi, jumlah saham AMAR milik Tolaram menjadi 13,04 miliar lembar dengan porsi kepemilikan 71 persen.
Baca Juga
Tolaram sendiri agresif memborong saham AMAR sejak awal tahun ini. Pada bulan lalu, Tolaram memborong 35,2 juta lembar saham AMAR dengan harga Rp284 per lembar saham.
Pada Maret 2023, Tolaram juga memborong saham AMAR 50 juta lembar dalam dua kali transaksi.
Tolaram Group merupakan entitas yang kepemilikannya dikuasai oleh T–Seven Limited. Sedangkan di balik T–Seven Limited ini ada entitas keluarga berupa discretionary trust, The Tolaram Family Trust.
Pemilik The Tolaram Family Trust sendiri adalah Sajen Aswani, Mohan K. Vaswani, Ishk Tolaram Foundation Ltd, Vishamkar Tikamdas Adnani, Harkishin Ghanshamdas Aswani, dan Narinder Kumar Ghanshamdas Aswani.
Selain Tolaram, pemegang saham Bank Amar lainnya adalah Investree Singapore Pte, Ltd. yang mempunyai 2,54 miliar lembar saham dengan porsi kepemilikan 13,83 persen.
Bank Amar sendiri telah berhasil membukukan laba bersih Rp34,43 miliar pada kuartal I/2023. Posisi bottom line bank digital tersebut mengalami penghijauan usai perseroan membukukan rugi mencapai Rp155,38 miliar sepanjang 2022.
Presiden Direktur Bank Amar, Vishal Tulsian menyatakan kondisi permodalan perseroan yang memadai mampu mendorong pertumbuhan perseroan dalam mendulang profit. "Pemenuhan modal inti minimal Rp3,1 triliun pada Desember 2022 terbukti telah memperkuat fondasi Amar Bank dalam meningkatkan pertumbuhan dan menyediakan solusi keuangan digital yang inovatif di tahun 2023," jelasnya.
Hingga kuartal I/2023 Bank Amar juga telah menyalurkan kredit sebesar Rp2,4 triliun. Dari sisi pendanaan, Bank Amar mencatatkan himpunan dana pihak ketiga (DPK) Rp208 miliar.