Bisnis.com, JAKARTA - PT Super Bank Indonesia (Superbank) secara resmi mengumumkan telah menjalin kerja sama dengan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) berupa pemberian pinjaman modal kerja. Nantinya, pinjaman modal tersebut akan didistribusikan oleh Home Credit sebagai pinjaman multiguna kepada masyarakat.
Superbank adalah nama baru dari PT Bank Fama International. Perubahan nama ini bank yang semula bernama PT Bank Fama International ini seiring peralihan bisnis ke bank digital dengan masuknya investor Emtek, Grab, dan Singtel.
Chief Business Officer Superbank Sukiwan menuturkan bahwa kemitraan strategis yang dijalin perseroan dengan Home Credit tersebut dilakukan seiring dengan komitmen perseroan dalam memperluas akses pembiayaan inklusif bagi masyarakat underbanked di Indonesia.
"Kami percaya pada kekuatan digitalisasi untuk memperluas akses ke layanan keuangan yang aman dan terpercaya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).
Lebih lanjut, Home Credit dipilih lantaran dinilai memiliki komitmen yang sejalan dengan Superbank dalam menghadirkan solusi pembiayaan yang transparan dan cepat kepada masyarakat.
Adapun, sepanjang tahun 2022 Home Credit tercatat telah menjangkau first-time borrowers pada level rata-rata 32 persen setiap bulannya.
Baca Juga
"Didukung luasnya ekosistem serta jaringan distribusi dan digital yang dimiliki oleh Superbank dan Home Credit, kami optimis bahwa kerja sama ini dapat membuat perubahan positif dalam kehidupan masyarakat underbanked." tutup Sukiwan.
Untuk diketahui sebelumnya, mengutip laporan keuangan perseroan, sepanjang kuartal I/2023 Superbank tercatat telah menyalurkan kredit mencapai Rp965,78 miliar. Angka tersebut meningkat 3 persen secara kuartalan (quarter on quarter/QtQ) dibandingkan pada posisi Desember 2022 sebesar Rp938,04 miliar.
Seiring dengan meningkatnya portofolio kredit perseroan, posisi likuiditas bank berada pada level yang ketat. Hal tersebut tercermin dari loan to deposit ratio (LDR) bank meningkat 10.980 basis poin (bps) menjadi 204,37 persen dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya saat bank belum melakukan rebranding sebesar 94,57 persen.
Lebih lanjut, himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank tercatat tembus Rp472,56 miliar sepanjang kuartal I/2023. Angka tersebut meningkat 27 persen secara yoy dari Rp370,82 miliar.
Secara lebih rinci, pendanaan tersebut umumnya didominasi oleh portofolio simpanan deposito mencapai Rp309,06 miliar. Sementara itu, giro tercatat Rp137,84 miliar dan tabungan Rp25,64 miliar.