Bisnis.com, JAKARTA — PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) atau dikenal juga dengan Marein berencana untuk mengatur ulang komposisi portofolio bisnis perusahaan.
Presiden Direktur Marein Indonesia Yanto Jayadi Wibisono menuturkan pihaknya menuju komposisi yang seimbang antara asuransi umum dan asuransi jiwa yang akan dijalankan sepanjang tahun ini.
“Salah satu rencana bisnis tahun ini adalah keseimbangan portofolio, tentunya risk management dan lain sebagainya itu bagian dari harus kita lakukan,” kata Yanto dalam paparan publik di Jakarta, dikutip pada Senin (29/5/2023).
Yanto menuturkan bahwa peristiwa pandemi Covid-19 yang terjadi dalam kurun 2–3 tahun telah terjadi konsolidasi dari asuransi jiwa. Sementara itu, sambungnya, pertumbuhan lebih banyak terjadi di asuransi umum.
“Sehingga diharapkan dalam dua tahun ke depan terjadi keseimbangan di portofolio kami. [Komposisi portofolio] kisarannya antara 55:45 atau sampai 50:50 antara asuransi umum dan asuransi jiwa," ungkapnya.
Selanjutnya, Yanto menjelaskan bahwa masing-masing lini bisnis perusahaan akan dijaga kesimbangannya, di mana salah satu acuannya adalah dengan melihat perkembangan industri. “Misalnya di asuransi umum yang banyak di lini bisnis properti,” tambahnya.
Baca Juga
Meski menyebutkan akan menyeimbangkan portofolio, Yanto tidak menjelaskan komposisi bisnis saat ini yang dikelola MREI.
Perusahaan reasuransi yang 14,8 persen sahamnya dimiliki Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 itu juga akan menjaga menjaga tingkat kesehatan perusahaan dengan risk-based capital (RBC) berada di atas 200 persen. Adapun, Marein tercatat mampu menjaga RBC di level 265,16 persen pada kuartal I/2023.
“Ke depan, pasti kami juga akan menjaga [RBC] di atas 200 persen. Growth-nya yang baik ya tentunya, tidak sembarangan mengambil premi saja, tetapi juga risk manajemen,” tandasnya