Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Cuan Bank Digital Awal Tahun: SeaBank Salip AGRO, Saingi ARTO

SeaBank salip AGRO, dan saingi ARTO, simak adu cuan bank digital di awal tahun.
Seabank Indonesia./Istimewa
Seabank Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Terdapat sejumlah bank digital yang berhasil meraup untung pada kuartal I/2023, salah satunya PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank).

Capaian laba bersih SeaBank itu telah menyalip bank digital lainnya seperti PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) dan menyaingi PT Bank Jago Tbk. (ARTO).

Berdasarkan laporan keuangan, SeaBank telah berhasil meraup laba bersih Rp13,47 miliar pada kuartal I/2023, melonjak 5.731 persen secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan begitu, laba bank yang dalam dekapan induk Shopee itu mengalahkan laba Bank Raya pada kuartal I/2023 sebesar Rp4,37 miliar.

Pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba Bank Raya berada jauh di atas SeaBank. Namun, laba Bank Raya menyusut 90,83 persen yoy pada kuartal I/2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp47,71 miliar.

Capaian laba SeaBank itu juga menyaingi laba bersih sepanjang tiga bulan pertama Bank Jago sebesar Rp17,5 miliar. Sama seperti Bank Raya, laba Bank Jago juga turun 8 persen yoy.

Bank digital dengan raupan laba bersih tertinggi pada kuartal I/2023 adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI). Bank digital besutan konglomerat Chairul Tanjung ini telah mencatatkan laba bersih sepanjang tiga bulan pertama 2023 Rp90,49 miliar, tumbuh 21 persen yoy.

Kemudian, bank lainnya dengan raupan laba meyakinkan adalah PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR). Perseroan telah mencatatkan laba bersih mencapai Rp34,43 miliar pada kuartal I/2023 berbalik dari posisi rugi Rp8,79 miliar pada kuartal I/2022. 

Bank digital lainnya yang meraup laba adalah PT Bank BCA Digital. Meskipun, laba BCA Digital pada kuartal I/2023 ini menjadi yang paling kecil dibandingkan bank digital lainnya yakni Rp816 juta.

Bank Digital alami kerugian

Selain itu, masih ada bank digital yang mencatatkan kerugian pada awal tahun. PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) masih membukukan rugi pada kuartal I/2023 sebesar Rp68,4 miliar. Meski begitu, rugi bersih BBYB menyusut 83,5 persen yoy.

PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) juga masih membukukan kerugian. Namun, berbeda dengan BBYB, rugi bersih BANK membengkak pada kuartal I/2023 menjadi Rp46,17 miliar dibandingkan rugi bersih periode yang sama tahun lalu Rp43,98 miliar.

Faktor Pendorong laba

Analis Pefindo Kreshna Dwinanta Armand mengatakan bank digital mempunyai sejumlah faktor pendorong pertumbuhan bisnis tahun ini, salah satunya permodalan. Selain itu, faktor pendorong bisnis bank digital adalah ekosistem yang luas. 

"Beberapa bank ini didirikan untuk melengkapi bisnis jasa keuangan yang telah dibentuk oleh grupnya,” kata Kreshna beberapa waktu lalu.

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah juga mengatakan faktor utama yang membuat bank digital seperti SeaBank mampu melipatgandakan kinerja keuangannya adalah ekosistem digital.

“Keterkaitan dengan Shopee membantu SeaBank misalnya mampu memperluas jaringan nasabah, baik nasabah DPK [dana pihak ketiga] maupun kredit,” ujarnya.

Di samping itu, faktor pendorong profit bank digital adalah margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang tinggi. Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan NIM di bank digital itu tinggi karena bank digital mematok suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan bank konvensional. 

"Yang menyebabkan tingkat tingginya NIM adalah tingkat suku bunga, selain itu likuiditas yang dimiliki bank. Jadi kalau melihat bank-bank digital itu jauh lebih tinggi wajar karena mereka mematok suku bunga tinggi," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (6/2/2023).

Dia mengungkapkan bank digital mendapatkan pendanaan di tingkat suku bunga simpanan yang tinggi, kemudian melempar suku bunga pinjaman kepada debitur yang juga di atas rata-rata industri. Alhasil, NIM pun lebih tinggi dibandingkan bank-bank raksasa.

Salah satu bank digital yang mempunyai NIM tinggi adalah SeaBank. Margin bunga bersih bank yang sebelumnya bernama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi ini mencapai 19,57 persen per Maret 2023, naik 560 basis poin (bps).

Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank pun melesat 231,68 persen yoy menjadi Rp1,54 triliun pada kuartal I/2023 dan mampu mendorong laba.

Bank digital lainnya seperti Bank Amar mempunyai NIM 16,57 persen. Kemudian, Bank Jago mempunyai NIM 10,99 persen dan Allo Bank memiliki NIM 8,22 persen.

NIM bank-bank digital itu mengalahkan bank-bank jumbo. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) misalnya mempunyai NIM 5,11 persen per 31 Maret 2023.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mempunyai NIM 5,6 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mempunyai NIM 4,67 persen, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mempunyai NIM 6,67 per kuartal I/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper