Bisnis.com, JAKARTA — CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mengalokasikan anggaran Rp23 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) IT pada 2023. Belanja ini sebagai antisipasi meningkatnya serangan siber yang menyerang sektor keuangan.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan belanja teknologi tersebut dibutuhkan untuk mendukung perkembangan yang sangat pesat bisnis perusahaan. Apalagi teknologi membuat dunia kerja semakin efisien.
“Teknologi membawa banyak kemudahan bagi kehidupan masyarakat modern dan digitalisasi, namun bersamaan dengan itu, potensi risiko serangan siber melalui koneksi dan jaringan publik juga semakin terbuka,” kata Ristiawan kepada Bisnis, Jumat (2/5/2023).
Ristiawan menambahkan bahwa keamanan siber merupakan faktor yang sangat penting dikelola sebagai upaya untuk menjaga keamanan informasi perusahaan dan melindungi perusahaan dari serangan siber. Jenis kejahatan siber sangat beragam sehingga membuat perusahaan harus selalu waspada dalam mengelola risiko, mengupayakan pencegahan serta menerapkan langkah-langkah yang tepat dalam mengatasi kejahatan siber.
Adapun CNAF menerapkan langkah-langkah pengamanan dalam rangka mengantisipasi serangan siber, yang antara lain penerapan dan pengawasan atas security protocol secara disiplin. Kemudian melakukan update dan peremajaan secara berkala terhadap perangkat hardware dan software.
Selain itu juga mengoptimalkan fungsi dari security tools yang tepat seperti anti virus dan firewall. Penjagaan dan pengawasan secara umum atas fungsi serta keamanan infrastruktur dan data juga dilakukan.
Baca Juga
“Juga secara berkesinambungan melakukan sosialisasi internal untuk memahami bahaya kejahatan siber dan dampaknya serta pentingnya menerapkan prinsip kehati-hatian dan disiplin dalam menggunakan perangkat kerja yang memiliki akses publik,” tutur Ristiawan.
Ristiawan mengatakan bahwa pada 11 Mei 2023, CNAF telah direkomendasikan oleh British Standards Institution Group Indonesia untuk mendapatkan sertifikat ISO/IEC 27001 Information Security Management Systems (ISMS) dalam rangka melakukan standarisasi keamanan informasi terkait proses dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).