Lapkeu AJB Bumiputera Disclaimer Hingga RBC Membaik
Bisnis.com, JAKARTA - Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mengumumkan kinerja keuangan 2022 pada akhir pekan lalu. Dalam paparan kinerja keuangan terbarunya itu, perusahaan asuransi mutual satu-satunya di Tanah Air ini mengumumkan laba Rp971,81 miliar.
Berbalik tajam dibandingkan periode 2021. Pada 2 tahun sebelumnya, AJB Bumiputera mencatatkan rugi Rp1,19 triliun. Lalu apa saja fakta dari berbaliknya kinerja AJB Bumiputera 1912 pada 2022 lalu?
1. Pendapatan Premi dan Hasil Investasi AJB Bumiputera 1912 Melonjak
Dikutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan pada situs perusahaan, Senin (12/6/2023), AJB Bumiputera 1912 mengalami lonjakan pendapatan.
Dalam laporan keuangan perusahaan, bisnis asuransi yang ditunjukkan dari perolehan premi membukukan hasil neto Rp1,17 triliun pada 2022. Naik 32,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp884,18 miliar.
Di tengah lonjakan pendapatan premi, AJB Bumiputera juga berhasil mengerek hasil investasi hingga 662,67 persen. Pos ini melonjak dari Rp103,12 miliar pada 2021 menjadi Rp786,87 miliar pada tahun lalu.
Walhasil, pendapatan AJB Bumiputera 1912 melonjak dari Rp1,24 triliun menjadi Rp2,26 triliun.
Baca Juga
2. Klaim yang Dibayar AJB Bumiputera 1912 Menurun
Dalam laporan keuangan yang sama, AJB Bumiputera 1912 mencatat penurunan klaim yang dibayar. Pada 2021, perusahaan melaporkan nilai klaim yang dibayar mencapai Rp4,06 triliun.
Sedangkan pada 2022 lalu, AJB Bumiputera membayar klaim kepada pemegang polis kurang dari setengahnya yakni menjadi Rp1,89 triliun.
3. Cadangan Premi AJB Bumiputera Menyusut
Dalam laporan keuangan terbaru ini, AJB Bumiputera tercatat mengalami penurunan pencadangan premi. Pos yang menunjukkan besaran risiko yang harus ditanggung perusahaan ke depan, tercatat terjadi penurunan dari -Rp2,34 triliun menjadi -Rp1,23 triliun.
4. Beban Usaha AJB Bumiputera Melonjak
Pada 2022 lalu, manajemen AJB Bumiputera 1912 mencatatkan beban usaha naik menjadi Rp827,19 miliar. Jumlah ini melonjak 57,58 persen secara tahunan.
Kenaikan beban usaha ini berasal dari beban pemasaran dari Rp31,38 miliar menjadi Rp91,58 miliar. Selanjutnya beban umum dan administrasi naik menjadi Rp520,09 miliar dari sebelumnya Rp264,55 miliar.
Meski demikian, total beban yang ditanggung AJB Bumiputera 1912 pada tahun lalu turun dari Rp2,26 triliun menjadi Rp1,55 triliun.