Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah direktur bank berkapitalisasi jumbo menghadiri Sarasehan Ekonomi Presiden Prabowo Subianto yang dilaksanakan pada Selasa (8/4/2025) di Menara Mandiri, Jakarta Selatan.
Dari pantauan Bisnis, turut hadir Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang baru Hery Gunardi, Wakil Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Alexandra Askandar, serta Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaadmadja hingga Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim.
Selain itu ada CEO Danantara Rosan Roeslani, COO Danantara Dony Oskaria hingga Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara alias BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Selanjutnya ada jajaran petinggi Bank Indonesia seperti Gubernur Bank Indonesia Perry Wijayanto dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Sejumlah petinggi bank jumbo dan pejabat sektor keuangan di acara Sarasehan Ekonomi Presiden Prabowo Subianto yang dilaksanakan pada Selasa (8/4/2025) di Menara Mandiri, Jakarta Selatan/Bisnis-Patricia Abigail
Selanjutnya Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan jajarannya, Ketua Komisi XI Misbakhun, serta Kepala BGN Dadan Hindayana hadir dalam acara ini. Pertemuan ini akan membahas soal situasi perekonomian terkini, termasuk sikap pemerintah Indonesia terhadap tarif impor dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Sebelumnya jajaran direksi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni BNI, Bank Mandiri, BRI dan BTN juga mengikuti rapat seputar strategi penguatan ekonomi Indonesia bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Senin (7/4/2025).
Sejumlah pejabat negara juga hadir dalam persamuhan itu, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, serta Menteri Investasi merangkap CEO BPI Danantara Rosan Roeslani.
Saat itu, Airlangga menyebut bahwa Prabowo akan menyampaikan langsung soal respons pemerintah terhadap situasi perekonomian terkini, termasuk terhadap tarif impor yang diberlakukan Trump, salah satunya ke Indonesia sebesar 32%.
"Yang akan menyampaikan bapak Presiden langsung. Bicara mengenai respons terhadap perekonomian termasuk tarif," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan.