Bisnis.com, JAKARTA — Rencana Unit Usaha Syariah PT Asuransi Allianz Life Indonesia atau UUS Allianz Life Indonesia untuk memisahkan diri (spin-off) ditargetkan akan rampung pada kuartal III/2023.
Managing Director Allianz Life Syariah Achmad K Permana mengatakan bahwa Allianz Syariah akan mulai beroperasi paling lambat pada September 2023. Hal ini mengingat persiapan yang dilakukan perusahaan hanya menunggu lisensi dari regulator.
“Target operasional di kuartal III/2023, insya Allah target spin-off kita di tahun ini sekitar Agustus-September 2023 sudah mulai beroperasi,” kata Permana saat ditemui di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Selain itu, Permana menuturkan bahwa susunan kepengurusan seperti komisaris dan direksi Allianz Syariah juga telah ditetapkan. “BOD dan BOC sudah lengkap, tinggal [persetujuan] dari OJK,” imbuhnya.
Sebagai seorang bankir yang berpengalaman di industri syariah, Permana menilai bahwa saat ini industri asuransi jiwa masih berfokus pada middle up. Padahal, lanjut dia, pasar terbesar dari perusahaan asuransi jiwa adalah ke segmen middle class.
Menurut Permana, untuk menyasar segmen middle class, maka membutuhkan penetrasi dan cara yang berbeda, salah satunya dengan produk dasar (basic) untuk memproteksi kesehatan. Oleh karena itu, Permana menilai bahwa sudah seharusnya pasar middle class harus memiliki asuransi.
“Ke depannya, Allianz Syariah akan memberikan added value kepada Allianz Indonesia dengan menggarap middle class,“ tuturnya.
Senada, Direktur Bisnis Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo mengatakan bahwa Allianz berkomitmen untuk melakukan spin-off di tahun ini.
“Kami sangat beruntung bisa mengajak Pak Permana untuk join di Allianz, karena Allianz di tahun ini kami mempunyai rencana untuk spin-off. Sekarang sedang proses persetujuan OJK,” tutupnya.