Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) melaporkan perseroan meraih peringkat tertinggi idAAA/Stable dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan bahwa prestasi tersebut merupakan apresiasi atas kinerja dan laporan keuangan perseroan per Desember 2022 dan Maret 2023.
"Predikat tersebut merupakan catatan sejarah bagi Bank BTN karena pertama kali meraih peringkat tertinggi Pefindo idAAA. Kami akan terus meningkatkan kinerja demi mendukung pencapaian target bisnis dan penyediaan rumah bagi masyarakat Indonesia," ujarnya dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (14/6/2023).
Selain menyematkan peringkat idAAA atas data dan laporan keuangan perseroan, Pefindo juga menilai BTN memiliki kemampuan superior untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan obligor Indonesia lainnya.
Sebagaimana diketahui, Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo.
Sementara itu, Bank BTN tahun ini juga mencatatkan kenaikan peringkat Fitch dari AA menjadi AA+. BBTN juga disematkan prospek stabil oleh Fitch atas dukungan pemerintah yang kuat serta peran perseroan dalam perekonomian Indonesia.
“Bentuk dukungan yang kuat terhadap Bank BTN tersebut, juga ditunjukkan dalam partisipasi penuh Pemerintah dalam Rights Issue, dimana Bank BTN meraup Rp4,13 triliun,” ungkap Fitch dalam laporannya.
Untuk diketahui sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatat laba bersih Rp801 miliar sepanjang kuartal I/2023, tumbuh tipis 3,42 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp774 miliar.
Dalam laporan Analyst Meeting kuartal I/2023 yang dirilis di keterbukaan informasi, BTN mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp3,12 triliun, turun 12,68 persen yoy. Namun, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan operasional lainnya 57,11 persen yoy menjadi Rp875 miliar pada kuartal I/2023.
Nixon mengatakan kinerja perseroan pada kuartal I/2023 dipengaruhi upaya transformasi seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi. Hal tersebut menurutnya memberikan dampak positif dalam bentuk akuisisi nasabah baru, perluasan akses pasar, dan produktivitas karyawan.
“Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada beberapa sektor industri di Indonesia, Bank BTN pada kuartal I/2023 berhasil membukukan kinerja yang positif," kata Nixon.
Adapun dari sisi intermediasi, bank spesialis kredit perumahan ini telah menyalurkan kredit dan pembiayaan Rp299,74 triliun sepanjang kuartal I/2023, tumbuh 8,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp277,13 triliun.