Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan kian gencar mendongkrak transaksi digital mobile banking andalannya melalui berbagai penawaran fitur. Terbaru, beberapa bank mengembangkan fitur-fitur transaksi valuta asing (valas) di mobile banking.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) misalnya meluncurkan fitur tabungan valas pada super apps BRImo. Fitur tabungan valas itu melengkapi sejumlah fitur layanan valas lainnya seperti konversi valas hingga transfer internasional.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengatakan fitur baru di platform digital itu diharapkan mampu membantu nasabah khususnya untuk bertransaksi valas. "Karena kita tidak bisa mengandalkan sesuatu yang sifatnya konvensional, tapi terus elaborate yang namanya kemampuan digital karena digital ini borderless," ujarnya dalam agenda Launching Kerja Sama BRImo dan Western Union, Rabu (14/6/2023).
BRI juga meluncurkan fitur baru guna mendongkrak transaksi digital mereka. Andrijanto menuturkan bahwa nilai transaksi BRImo hingga Mei 2023 tembus Rp1.547 triliun, meningkat 76,3 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"BRI akan terus mengembangkan BRImo dengan menyiapkan beragam fitur menarik yang mengedepankan pada ecosystem transaction di dalam BRImo," ujar Andrijanto.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) juga gencar mendongkrak transaksi digital mereka di platform BTN Mobile melalui peluncuran empat fitur baru untuk transaksi valas.
Baca Juga
Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan empat fitur baru itu terhubung dengan solusi Tabungan Felas yang ada di BTN. Empat fitur itu adalah pembukaan rekening, jual beli valas, pembukaan depositif valas, dan info kurs valas.
“Adanya fitur valas diharapkan dapat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi digital dengan mata uang asing secara realtime tanpa perlu mengunjungi outlet bank secara langsung,” kata Andi dalam keterangan tertulis pada Selasa (13/6/2023).
Menurutnya, semakin lengkapnya layanan dan fitur yang disediakan oleh BTN, harapannya dapat menjadi daya tarik tidak hanya bagi nasabah eksisting, tapi meningkatkan jumlah akuisisi pengguna.
Beberapa bank lainnya juga telah mengembangkan fitur transaksi valas guna mendongkrak penggunaan platform digitalnya. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) telah memfasilitasi nasabah transaksi valas ke nomor rekening bank yang tergabung dalam jaringan SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) di mobile banking OCTO Mobile.
Untuk meningkatkan pengalaman nasabah, Bank CIMB Niaga mengadopsi fitur SWIFT GPI (Global Payment Innovation). Layanan tersebut menjadi solusi kebutuhan nasabah atas fasilitas pengiriman dana ke luar negeri yang lebih cepat (sameday), aman, dan dapat dilacak status transaksinya secara realtime.
Tahun lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI juga telah meluncurkan fitur FX Mobile dalam aplikasi BNI Mobile Banking yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi kurs secara real-time, transaksi valas hingga transfer valas baik antar rekening BNI maupun antarbank.
Tak hanya itu, fitur FX Mobile juga dapat melayani transaksi cross currency dengan layanan 24 jam non-stop dan dapat menampilkan seluruh transaksi valas yang dilakukan nasabah dalam periode yang dipilih.
Sejalan dengan upaya perbankan mendongkrak transaksi mobile banking mereka, transformasi digital di sektor perbankan nyatanya telah bertumbuh pesat. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan transaksi layanan digital perbankan akan menyentuh angka Rp64.000 triliun sepanjang tahun ini, naik sekitar 22 persen yoy dibandingkan dengan Rp52.545,8 triliun sepanjang 2022.
Perry sendiri mengatakan proyeksi tersebut seiring dengan posisi Indonesia saat ini yang menjadi salah satu negara paling cepat melaksanakan akselerasi ekonomi keuangan digital.
"Layanan perbankan digital bisa mencapai lebih dari Rp64.000 triliun baik transfer dan transaksi-transaksi lain," jelasnya dalam agenda Opening Ceremony Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), bulan lalu (8/5/2023).