Dampak Kepada RBC Indonesia Re
Menurut Benny, dengan Indonesia Re memiliki permodalan yang kuat, maka rating perusahaan akan semakin membaik dan berdampak pada langkah perusahaan untuk memilih bisnis yang menguntungkan.
Lebih lanjut, Benny menyampaikan untuk pencairan PMN Rp1 triliun sendiri diperkirakan akan dilakukan pada kuartal IV/2023. “Kita sih ikut siklusnya dari pemerintah, mungkin [PMN Rp1 triliun cair] sekitar kuartal IV/2023,” tutup dia.
Sebelumnya, Wakil BUMN II Kartika Wirjoatmodjo merincikan jika Indonesia Re menggunakan skema PMN, maka RBC Indonesia Re akan menjadi 192,77 persen pada 2023. Lalu, menjadi 186,03 persen di tahun 2024, 179,03 persen pada 2025, 174,21 persen di tahun 2026, serta di tahun 2027 menjadi 167,39 persen.
Namun jika tanpa PMN, maka RBC Indonesia Re akan tergerus menjadi 122,17 persen pada 2023 dan kembali menyusut menjadi 111,44 persen pada 2024. Proyeksi penyusutan RBC Indonesia Re akan berlanjut menjadi 106,47 persen pada 2025, lalu 101,10 persen di tahun 2026, dan 101,04 persen pada 2027 mendatang.