Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Bank Digital dari Allo Bank hingga Bank Raya Tekan Kredit Bermasalah

Bank digital gencar menyalurkan kredit melalui skema partnership atau channeling. Mereka pun mengupayakan agar risiko kredit terjaga.
Ilustrasi bank digital. /Freepik
Ilustrasi bank digital. /Freepik

Strategi Bank Raya (AGRO)

Selain itu, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) melakukan penetrasi kredit dengan mengoptimalkan beberapa channel. "Kami telah berkolaborasi dengan ekosistem fintech untuk mendukung lebih banyak pelaku usaha mengakses pinjaman produktif lewat Pinang Connect,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Raya Indonesia Ajeng Putri Hapsari.

Pinang Connect merupakan salah satu produk pinjaman Bank Raya untuk pelaku usaha melalui penyaluran kepada fintech atau peer-to-peer (P2P) lending.

Seiring dengan strategi penyaluran kreditnya itu, perseroan tetap berupaya menjaga risiko kredit tetap terjaga. "Kami juga berkomitmen untuk terus menjaga kualitas kredit produk kredit digital kami dengan monitoring dan credit scoring yang baik agar bisnis tumbuh secara berkelanjutan,” kata Ajeng.

Emiten bank digital berkode AGRO ini telah menyalurkan kredit Rp6,86 triliun pada kuartal I/2023, turun 27,94 persen yoy dengan NPL gross AGRO sebesar 4,1 persen per 31 Maret 2023. Sementara, NPL net tercatat sebesar 0,76 persen pada kuartal I/2023.

Sebelumnya, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan penyalurnya kredit bank digital melalui skema channeling memang tidak langsung membuat risiko kredit macet tinggi. Bank digital malah bisa berbagi risiko kredit macet dengan platform tersebut.

Namun, bank digital mesti bekerja ekstra dalam memantau risiko kreditnya. "Untuk melihat kondisi NPL, mereka perlu secara periodik melakukan review terhadap indikator-indikator risiko dan penetapan limit serta standar dalam sistem mereka," ujarnya kepada Bisnis.

Selain itu, bank digital juga mempunyai pekerjaan rumah saat menyalurkan kredit secara tidak langsung melalui skema kolaborasi. "Mereka harus selektif dalam memilih partner untuk kredit channeling," katanya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper