Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) baru saja merampungkan agenda rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada hari ini, Jumat (30/6/2023).
Mengutip laporan yang dibagikan perseroan, agenda rapat tersebut membahas 4 mata acara utama. Di antaranya yakni persetujuan atas laporan tahunan termasuk laporan tugas pengawasan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Kemudian, rapat juga menetapkan penunjukkan kantor akuntan publik, penetapan honorarium, gaji/tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi, serta pamaparan laporan realisasi penggunaan dana penawaran umum berkelanjutan obligasi dan penawaran umum terbatas VI Tahun 2021.
"Berdasarkan agenda rapat yang diajukan tersebut, para pemegang saham dan/atau kuasanya kemudian telah menyetujui seluruh agenda rapat," demikian dikutip dari rilis KB Bukopin pada Jumat (30/6/2023).
Untuk diketahui sebelumnya, sepanjang 2022 Bank KB Bukopin diketahui masih mencatatkan peningkatan rugi mencapai 118,58 persen yoy menjadi Rp5,03 triliun, dibandingkan rugi pada 2021 sebesar Rp2,3 triliun.
Pada periode tersebut, bank yang kini dikendalikan KB Kookmin Bank ini juga mencatatkan penurunan penyaluran kredit 16,26 persen yoy menjadi Rp45,41 triliun pada 2022.
Meski begitu, BBKP terpantau berhasil memperbaiki kualitas aset. Tercatat rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross Bank KB Bukopin turun dari 10,66 persen pada 2021 menjadi 6,56 persen pada 2022. Sementara itu, NPL net Bank KB Bukopin juga terpantau turun dari 4,91 persen pada 2021 menjadi 4,84 persen pada 2022.
Seiring dengan hal tersebut, Direktur Utama KB Bukopin, Woo Yeul Lee mengatakan bahwa pihaknya tetap optimistis untuk terus mendapuk tumbuh melalui berbagai langkah stategis dan fase transformasi Bank yang diagendakan terus berlanjut.
"Sehingga, ke depannya kami dapat memperbaiki kinerja, baik dari sisi manajemen, struktur keuangan, maupun strategi bisnis.” jelas Woo Yeul Lee dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/6/2023).
Adapun dalam waktu dekat, manajemen BBKP menjelaskan bahwa pihaknya masih akan fokus dalam menekan portofolio kredit bermasalah menjadi 5,4 persen pada 2025 mendatang dari 7,6 persen pada tahun 2022.
Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur Bank KB Bukopin Robby Mondong menyampaikan strategi yang akan diambil oleh perseroanya dalam memperbaiki kualitas kredit.
"Pertama, mengurangi bad loans dengan memperbaiki citra bank yang buruk dengan book-offing sekitar 30 persen kredit macet," jelasnya dalam paparan materi Public Expose BBKP.
Dia melanjutkan, perbaikan tersebut akan dilakukan lewat penjualan curahan seluruh atau sebagian barang perusahaan milik debitur atau bulk sales melalu likuiditas tertentu atau melalui obligasi syariah (Sukuk).
Selanjutnya, BBKP juga merencanakan pembangunan sistem manajemen DPD yang sistematis sebagai strategi lanjutan yang dipilih untuk memperbaiki kualitas kredit.