Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa sektor keuangan khususnya industri asuransi memegang peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Deputi Senior BI Destry Damayanti menyampaikan industri asuransi menjadi tulang punggung dalam pertarungan risiko serta berperan sangat penting dalam menjaga stabilitas perekonomian dan juga stabilitas sistem keuangan.
Terlebih, hal ini penting bagi usaha reasuransi sebagai pihak akhir yang melindungi dan memitigasi risiko akhir dari asuransi.
Berangkat dari hal tersebut. tercipta perlindungan dan juga kepastian bagi perekonomian untuk dapat semakin efisien dalam mengalokasikan sumber daya yang optimal bagi perekonomian.
“Terjadinya stabilitas perekonomian dan stabilitas sistem keuangan melalui asuransi tersebut setidaknya berasal dari dua aspek. Pertama, aspek pengendalian risiko. Kedua, aspek peran asuransi dalam industri keuangan,” katanya dalam sambutan secara virtual dalam Indonesia Re International Conference di Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Lebih lanjut, Destry mengungkapkan sebagai lembaga keuangan dengan aset terbesar setelah perbankan, asuransi memiliki peranan penting dalam pendalaman pasar keuangan.
Baca Juga
Namun, Destry melihat kondisi pasar keuangan Indonesia saat ini relatif dangkal yang ditandai dengan terbatasnya aktivitas pasar keuangan baik dari sisi volume, instrumen maupun peserta dalam transkasi pasar keuangan.
Meski demikian, saat ini peran asuransi dalam perekonomian Indonesia terus mengalami peningkatan yang positif. Adanya pandemi Covid-19 menunjukkan adanya peningkatan permintaan atas asuransi.
“Permintaan atas asuransi meningkat dengan penetrasi sebesar 1,96 persen pada 2013, menjadi 3,18 persen pada posisi saat ini,” lanjutnya.
Sementara melihat dari sisi aset industri asuransi, pada April 2023 tercatat sebesar Rp1,8 triliun dengan pertumbuhan sebesar 7 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Mengacu data milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lebih dari 80 persen aset tersebut ditempatkan pada investasi yang cukup penting bagi ketahanan dan perkembangan pasar keuangan di indonesia, yaitu surat berharga negara (SBN).
Industri asuransi bahkan melakukan pembelian SBN yang cukup agresif pada masa Covid-19 atau pada 2020, di mana membeli sebanyak Rp60 triliun dan pada 2021 membeli Rp57 triliun.
Pada saat yang bersamaan, asing justru melakukan penjualan sebesar Rp87 triliun pada 2020, dan Rp80 triliun pada 2021. Dengan demikian, tercatat kepemilikan SBN oleh asing yang menurun sejalan dengan kepemilikan domestik yang meningkat dan didominasi oleh Bank Indonesia.