Kredit Bermasalah UMKM di BRI, Bank Mandiri, BNI
Sebelumnya, Direktur Bisnis Mikro PT Bank Bank Rakyat Indonesia Tbk. atau BRI (BBRI) Supari juga menjelaskan fokus bisnis perseroan adalah menyalurkan kredit terhadap pemberdayaan UMKM.
“Terkait wacana hapus buku UMKM, Kami mendukung kebijakan pemerintah yang memiliki dampak positif terhadap UMKM, termasuk Implementasi UU PPSK,” ujarnya.
BRI sendiri mencatatkan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL), termasuk kredit macet secara bank only per kuartal I/2023 sebesar 3,02 persen, turun dibandingkan NPL bank only periode yang sama tahun sebelumnya 3,15 persen.
Apabila dilihat per segmennya, segmen usaha kecil mempunyai rasio kredit bermasalah terbesar yakni 4,45 persen. Lalu, segmen mikro mencatatkan NPL sebesar 2,24 persen dan segmen menengah sebesar 2,06 persen per kuartal I/2023.
Bank anggota Himbara lainnya PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) mencatatkan NPL secara bank only 1,7 persen atau nilai kredit bermasalah sebesar Rp15,6 triliun pada kuartal I/2023. Segmen UKM mempunyai NPL 0,93 persen pada periode tersebut, sedangkan segmen mikro sebesar 1,15 persen.
PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan total NPL 2,8 persen atau Rp17,44 triliun pada kuartal I/2023. Segmen usaha menengah mencatatkan NPL terbesar yakni 6 persen, sementara segmen usaha kecil sebesar 2,6 persen.