Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Segmen Korporasi di Bank Oke, CIMB Niaga, hingga BBCA 'Mengalir' Kencang

Permintaan kredit korporasi di sejumlah perbakan mengalami peningkatan pada Juni 2023.
Pekerja melakukan perawatan gedung di dekat logo Bank Oke Indonesia di Jakarta, Jumat (12/11/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja melakukan perawatan gedung di dekat logo Bank Oke Indonesia di Jakarta, Jumat (12/11/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan kredit korporasi di sejumlah perbakan mengalami peningkatan pada Juni 2023. 

Berdasarkan Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI, kenaikan pembiayaan korporasi ini tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 17,8 persen pada Juni 2023, lebih tinggi dari SBT 12,5 persen pada Mei 2023.

Pada Juni 2023, SBT di sektor konstruksi mencapai 4,3 persen, naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya 1,8 persen. Sementara, SBT sektor pertambangan mencapai 1,2 persen, naik dibandingkan bulan sebelumnya 0 persen.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin pun menyetujui soal sektor pertambangan hingga konstruksi menjadi salah satu pendorong kenaikan kebutuhan pembiayaan korporasi tersebut.  

“Kalau sekarang, kita melihat pertumbuhan sektor riil sangat masif, apalagi di tahun sekarang ya. Hampir merata bahkan di bank menengah kecil,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (18/7/2023). 

Menurutnya, bank seringkali tertarik untuk memberikan kredit korporasi karena nilai pinjaman yang besar, yang dapat menghasilkan margin atau keuntungan yang signifikan.

Pasalnya, jumlah yang diminta biasanya dalam miliaran, atau bahkan triliunan, lantaran perusahaan besar sering membutuhkan dana tambahan untuk membiayai proyek ekspansi. Di mana, bank bakal mendapatkan imbal hasil berupa pendapatan bunga yang besar dari kredit korporasi ini.

PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) misalnya mencatatkan peningkatan outstanding penyaluran kredit sebesar 6,5 persen sejak 31 Desember 2022 hingga 14 Juli 2023.  Jumlah kredit yang telah diberikan naik dari Rp8,06 triliun menjadi Rp8,58 triliun. 

Direktur Kepatuhan OK Bank Efdinal Alamsyah mengatakan semua peningkatan terjadi di segmen corporate loan. “Peningkatan 50 persen dari corporate loan dan 50 persen dari consumer loan/retail loan,” sebutnya. 

Saat ini, pihaknya menyebut ada sejumlah segmen utama. Mulai dari corporate, yang mencakup pinjaman produktif kepada perusahaan dengan batasan limit lebih dari Rp150 miliar.  Lalu, commercial, yang mencakup pinjaman produktif kepada perusahaan dengan batasan limit antara Rp20 miliar hingga Rp150 miliar. 

SME berupa pinjaman produktif kepada UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dengan batasan limit hingga Rp20 miliar hingga multipurpose, yakni pinjaman konsumsi yang diberikan dengan jaminan agunan (collateralized consumption loan) dengan batasan limit hingga Rp5 miliar. 

Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA)  Lani Darmawan juga mengaku, tengah berupaya meningkatkan porsi pembiayaan korporasinya.

“Permintaan kredit korporasi masih kondusif. Saat ini, yoy tumbuh double digit,” sebutnya dalam keterangan tertulis.

Bahkan, Executive Vice President (EVP) Corporate Communication & Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Hera F. Haryn mengatakan BCA melihat permintaan kredit korporasi tetap kuat tahun ini, terutama permintaan kredit modal kerja. 

"Kami akan terus mencari peluang untuk meningkatkan portofolio kredit, serta mendukung pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Selain itu, kami juga akan senantiasa mengamati dinamika yang terjadi di pasar," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper