Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp313,25 triliun pada semester I/2023. Nilai tersebut naik 1,94 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp307,3 triliun.
Secara rinci, dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) mencapai Rp170,22 triliun, naik 23,84 persen dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp137,45 triliun.
Sementara itu, berdasarkan laporan presentasi yang dirilis perusahaan di keterbukaan informasi, BTN mencatatkan penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 16,27 persen yoy menjadi Rp6,47 triliun pada semester I/2023.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pun turun 96 basis poin (bps) ke level 3,62 persen pada akhir Juni 2023 dibandingkan 4,58 persen pada akhir Juni 2022.
Dari sisi intermediasi, BTN telah menyalurkan kredit Rp307,66 triliun pada sepanjang paruh pertama 2023 atau semester I/2023.
Di sisi lain, penyaluran kredit dan pembiayaan Bank BTN sebesar Rp308 triliun sepanjang semester I 2023. Perolehan tersebut tumbuh 7,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 286,15 triliun.
Baca Juga
"Dari jumlah tersebut, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada semester I 2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp 269,48 triliun," katanya, Selasa (25/7/2023).
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi pun masih menjadi kontribusi terbesar dengan nilai mencapai Rp152,17 triliun, tumbuh 10,86 persen pada semester I/2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp137,25 triliun.
Sedangkan, KPR Non Subsidi tumbuh 6,4 persen menjadi Rp90,83 triliun pada semester I/2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,30 triliun.
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bank akan terus memacu kredit dengan dengan terus menjaga rasio NPL di bawah 3 persen,
“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,66 persen. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3 persen,” tutupnya.