Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kucurkan Kredit Rp650,8 Triliun, Intip Strategi BNI (BBNI) Jaga NPL

Bank Negara Indonesiamencatat sepanjang semester I2023, rasio non-performing loan (NPL) gross BNI turun 71 basis poin (bps) menjadi 2,5 persen. 
Gedung BNI/Istimewa
Gedung BNI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) mencatat sepanjang semester I-2023, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross BNI turun 71 basis poin (bps) menjadi 2,5 persen. 

Pada periode yang sama rasio kredit berisiko atau loan at risk (LAR) turun 350 bps menjadi 16,1 persen.

Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengatakan risiko penyaluran kredit tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. 

Dia menyebut dalam menjaga kualitas kredit, pihaknya memiliki beberapa upaya perbaikan yang terus dilakukan. 

Mulai dari melakukan pipeline management berdasarkan industry risk appetite, risk acceptance criteria hingga memperkuat underwriting proses dengan melakukan pendalaman analisis kredit

“Kami juga memperkuat rebalancing portfolio dan protocol crisis. Secara periodik, kami melakukan stress test dan sensitivity analysis terhadap peningkatan suku bunga, nilai tukar, serta harga komoditas,” sebutnya dalam Press Conference, Selasa (25/7/2023). 

Di sisi lain, David menyebutkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap debitur, sektor ekonomi yang dinilai masih belum recover adalah sektor penyediaan akomodasi, penyediaan makan minum, real estate, usaha persewaan, jasa perusahaan, serta angkutan udara.

“Sedangkan beberapa sektor ekonomi yang pemulihannya lebih cepat pasca-pandemi, antara lain sosial budaya dan hiburan, sektor konstruksi, perdagangan besar dan eceran, industri logam dasar, industri kimia hingga jasa kesehatan,” sebutnya. 

Sementara, dari segi pendanaan, bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp765 triliun pada paruh pertama tahun ini, naik 10,6 persen yoy. 

Dana murah atau current accounts savings accounts (CASA) pun naik 11,1 persen yoy menjadi Rp532,34 triliun per Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper