Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Beban (BOPO) Perusahaan Modal Ventura Menanjak, Ini Penyebabnya!

Rasio beban terhadap pendapatan operasional atau BOPO perusahaan modal ventura naik menjadi 92,63 persen pada Juni 2023.
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan modal ventura mencatatkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang menanjak pada enam bulan pertama 2023. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan.

Data Statistik Lembaga Pembiayaan edisi Juni 2023 yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan rasio BOPO perusahaan modal ventura naik menjadi 92,63 persen pada Juni 2023. Rasio ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 92,17 persen.

Secara tahunan (year-on-year/yoy), rasio BOPO di industri ini juga naik 6,10 persen dari Juni 2022 yang berada di level 87,31 persen.

Sepanjang Januari—Juni 2023, level BOPO tertinggi jatuh pada Januari yang mencapai angka 95,23 persen dan terendah pada Februari sebesar 82,76 persen.

Merangkaknya rasio BOPO ini membuat laba bersih yang dikantongi perusahaan modal ventura tergerus hingga 19,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Dengan demikian, perusahaan modal ventura membukukan laba setelah pajak senilai Rp176 miliar pada enam bulan pertama 2023, merosot dibandingkan periode yang sama 2022 mampu mencetak Rp219 miliar.

Wakil Ketua III Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Chrismanto Saragih mengatakan peningkatan rasio BOPO yang mencapai 6 persen yoy itu salah satunya disebabkan oleh kenaikan beban operasional yang lebih besar.

“Beban operasional naik sebesar 26 persen dibandingkan pendapatan operasional yang naik hanya sebesar 18 persen,” kata Chris kepada Bisnis, Selasa (15/8/2023).

Adapun, pendapatan operasional perusahaan modal ventura naik menjadi Rp1,9 triliun pada Juni 2023. Dari sana, total pendapatan yang direngkuh meningkat 20,17 persen yoy menjadi Rp2,37 triliun.

Chris menuturkan penyumbang kenaikan beban operasional terbesar berasal dari pos beban penyisihan/penyusutan yang meningkat 48 persen yoy. Posisinya naik dari Rp249 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp367 miliar per akhir Juni 2023.

“Kenaikan penyisihan merupakan konsekuensi tren NPF yang naik dari 3,19 persen di Juni 2022 menjadi 4,10 persen pada Juni 2023, kenaikan 28,6 persen,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Chris menyampaikan pemain modal ventura memiliki cara yang berbeda untuk menekan rasio BOPO tersebut. Menurutnya, hal itu tergantung dari sisi komponen yang dipilih dari masing-masing perusahaan.

“Berbeda cara untuk menekan [rasio BOPO], tergantung dari sisi mana yang harus perbaiki, apakah sisi pendapatan atau bebannya,” pungkasnya.

Pada semester I/2023, total aset yang dimiliki perusahaan modal ventura mencapai Rp27,35 triliun, meningkat 14,02 persen yoy dari sebelumnya meraih Rp23,98 triliun.

Jika ditelusuri, sejumlah pos aset perusahaan modal ventura mengalami peningkatan. Pos kas dan setara kas misalnya, mencatatkan pertumbuhan sebesar 113,27 persen yoy dari Rp2,4 triliun menjadi Rp5,12 triliun.

Peningkatan tersebut berasal dari simpanan pada bank dalam negeri yang mencapai Rp5,06 triliun, atau menanjak 124,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya mencetak Rp2,26 triliun.

Hal yang sama juga terjadi pada pos rupa-rupa aset yang naik 22,32 persen yoy menjadi Rp3,18 triliun pada Juni 2023 dari periode yang sama 2022 sebesar Rp2,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper