Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan telah menyelesaikan seluruh kajian atas konsep dari pendirian Nusantara Financial Center (Pusat Keuangan) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut pihaknya masih akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan berbagai lembaga dan kementerian terkait untuk sampai kepada konsep yang final.
“Apabila ini direalisasikan, tentu ini harus ada sesuatu yang lain supaya menarik, karena alasan aktivitas domestik maupun persaingan dengan konsep financial center yang ada regional. Oleh karena itu, akan membutuhkan produk perbankan yang tidak lagi biasa yang terjadi di luar IKN," katanya dalam RDK OJK, Selasa (5/9/2023).
Sebagai informasi, konsep area yang ditetapkan sebagai konsentrasi layanan jasa keuangan serta pusat pengembangan teknologi dan layanan pendukung bidang jasa keuangan didasarkan atas Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara (PP IKN)
Lebih lanjut, dia menyebut pembangunan financial center nantinya akan “lebih liberal” demi menarik berbagai investasi dari negara lain.
Adapun, beberapa produk dan layanan yang diunggulkan, antara lain full range layanan bank umum sebagai universal bank, produk aset kripto, produk sustainable finance, bullion, structured product dan wealth management, trustee hingga Islamic finance yang nantinya akan diselenggarakan oleh Unit Usaha Khusus (UUK).
Baca Juga
UUK sendiri merupakan kantor cabang otonom dengan struktur tersendiri dan alokasi modal khusus.
Sejauh ini, Dian menyebut keberadaan financial center diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan kesehatan sistem keuangan Indonesia, dalam merespon terhadap berbagai perkembangan yang terjadi di sektor keuangan secara global.
Bahkan, dirinya menjelaskan kesuksesan pembangunan financial center dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain lingkungan bisnis, sumber daya manusia, infrastruktur, pengembangan sektor keuangan, dan reputasi.
“Oleh karena itu, perombakan di financial center akan merefleksikan itu dan kita tentu saja harus kompetitif dengan financial center lainnya,” tutupnya.