Bisnis.com, JAKARTA - PT Gozco Capital selaku pemegang saham di atas 5 persen PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) tercatat rajin menjual saham BBYB sejak pertengahan tahun ini. Porsi kepemilikan Gozco Capital pun kiat susut.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Gozco Capital tercatat menjual 50 juta lembar sahamnya di BBYB pada 4 September 2023. Tidak disebutkan harga saham per lembarnya saat transaksi pelepasan saham BBYB oleh Gozco Capital.
Namun, mengacu harga saham BBYB saat penutupan perdagangan 4 September 2023, maka Gozco Capital melepas 50 juta kepemilikan saham BBYB pada harga Rp326 per lembar. Artinya, Gozco Capital meraup sekitar Rp16,3 miliar hasil penjualan tersebut.
Sementara, melalui transaksi itu kepemilikan saham Gozco Capital di BBYB kian ciut. Sebelum transaksi lepas 50 juta saham, Gozco Capital memiliki 1,06 miliar lembar saham BBYB dengan porsi 8,87 persen. Setelah transaksi, kepemilikan saham Gozco Capital di BBYB menjadi 1,01 lembar dan porsi 8,46 persen.
Sebelumnya, Gozco Capital juga tercatat rajin melego saham BBYB. Pada 9 Mei 2023, Gozco melepas kepemilikan 100 juta lembar saham BBYB. Sebulan berikutnya, Gozco melepas saham BBYB dengan jumlah yang sama, yakni 100 juta lembar.
Gozco Capital tercatat memiliki porsi kepemilikan di BBYB sebesar 12,40 persen pada Desember 2022. Kemudian, kini porsi sahamnya tinggal 8,46 persen.
Sebagai informasi, Gozco Capital sendiri merupakan entitas bagian dari Gozco Group. Induknya itu merupakan konglomerasi yang menggarap bisnis di sektor keuangan hingga perkebunan.
Selain Gozco, PT Akulaku Silvrr menggenggam kepemilikan saham di BBYB dengan porsi 27,32 persen. Di BBYB, Akulaku merupakan pemegang saham pengendali.
Berbeda dengan Gozco, di BBYB Akulaku malah rajin mempertebal porsi kepemilikannya. Sepanjang Mei 2023, Akulaku misalnya memborong sekitar 88 juta lembar saham BBYB.
Sementara itu, di tengah ramainya aktivitas jual beli saham para pemegang sahamnya, BBYB berkinerja positif pada semester I/2023.
Bank Neo Commerce memang masih mencatatkan rugi Rp326,77 miliar pada Juni 2023. Namun, nilai rugi bank susut dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp611,43 miliar.
Bank Neo Commerce juga telah menyalurkan kredit Rp10,11 triliun pada semester I/2023, tumbuh pesat 43,6 persen secara tahunan (year on year/yoy). Aset pun naik 36,62 persen yoy menjadi Rp19,62 triliun.
Dari sisi pendanaan, BBYB telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp15,22 triliun pada semester I/2023, naik 37,86 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) BBYB pun naik 20,7 persen yoy menjadi Rp3,79 triliun.